Kendari (Antara News) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat komponen biaya produksi bawang merah yang diusahakan petani di daerah ini paling banyak tersedot padah kebutuhan benih mencapai 46,77 persen.
Kepala BPS Sultra, Adi Nugroho, di Kendari, Rabu, mengatakan total biaya produksi pada usaha pertanian bawang merah sebesar Rp79,7 juta per hektar dalam musim tanam tahun 2014.
Biaya produksi pada usaha pertanian bawang merah meliputi biaya benih 46,77 persen, sewa lahan 15,01 persen, upah pekerja 30,69 persen, pupuk 2,99 persen, pestisida 0,03 persen, bahan bakar 0,01 persen dan biaya lainnya sebesar 4,50 persen.
Data BPS Sultra mencatat, biaya produksi penanaman bawang merah per hektar per musim tanam tahun 2014 sebesar Rp105,6 juta.
"Jadi dengan hitungan tersebut, petani tanaman bawang merah untuk satu hektar lahan per musim tanam dapat memperoleh keuntungan sebesar Rp25 juta," ujarnya.
Ia juga menyebutkan, selain bawang merah, juga biaya usaha tanaman holtikultura lainnya seperti biaya produksi cabai merah mencapai Rp55,9 juta per hektar per musim tanam tahun 2014.
"Komponen terbesar biaya produksi tanaman cabai merah ini yakni biaya upah pekerja sebesar 61,33 persen," ujarnya.
Selain itu biaya produksi tanaman cabai rawit mencapai Rp32,3 juta per hektar per musim tanam tahun 2014, dengan komponen terbesar biaya produksi, yakni biaya upah pekerja sebesar 72,84 persen.