Kolaka (Antara News) - Musim kemarau yang melanda wilayah Indonesia dalam beberapa bulan terkahir berdampak di Kabupaten Kolaka yang mengakibatkan belasan irigasi teknis dan desa yang ada di kecamatan Watubangga mengalami kekeringan
Kepala Bidang Pengairan Dinas Pekerjaan Umum Kolaka, Wito mengatakan hasil pemantauan dilapangan Ada sepuluh lebih bendungan yang selama ini membantu suplai air bagi petani mengalami kekeringan.
"Hasil dari pemantauan lapangan memang di beberapa bendungan desa yang ada di Watubangga mengalami kekeringan," katanya.
Irigasi-irigasi tersebut kata dia, kini tidak dapat berfungsi lagi akibat keringnya mata air sungai sehingga berdampak pada hasil pertanian yang ada di daerah itu.
Hal itu kata Wito membuat para petani di daerah Watubangga tersebut kini tidak bisa menanam padi lagi di sawah akibat musim kemarau yang panjang itu bahkan dikecamatan Tanggetada dan Toari juga terancam kekeringan jika musim kemarau ini terus berkepanjangan.
"Kalau di kecamatan Tanggetada memang ada sawah yang masih bisa mendapatkan air sehingga petaninya tetap menanam,namun kalau kemarau ini berkepanjangan itu juga mengancam," ungkapnya.
Pihaknya juga tak dapat berbuat banyak akibat mengeringnya sungai-sungai di musim kemarau ini dan berharap musim kemarau dapat segera berakhir sebelum musim tanam tahun depan.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Hortikultura Kabupaten Kolaka Alva Talanipa mengatakan dari 12 ribu hektare lahan milik warga mengalami kekeringan, dan 68 hektare di antaranya rusak parah.
Menurutunya, wilayah terparah yang mengalami kekeringan memang berada di Kecamatan Watubangga, Toari dan Kecamatan Tanggetada, sementara di wilayah lainnya hanya mengalami kekeringan sedang.