Kendari (Antara News) - Nilai tukar petani (NTP) Sulawesi Tenggara (Sultra) pada akhir triwulan pertama 2014 tercatat sebesar 101,24 mengalami penurunan 4,24 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 105,72.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Wilayah Sultra, Dian Nugraha, di Kendari, Kamis, mengatakan, penurunan NTP pada akhir triwulan pertama itu dipengaruhi penurunan indeks pada sebagian besar subsektor utama.
Penurunan indeks subsektor utama itu antara laian meliputi subsekator hortikultura turun 15,65 persen, perkebunan turun 15,14 persen dan perikanan turun 3,22 persen.
"Tetapi pada sisi lain subsektor tanaman pangan dan peternakan mengalami peningkatan indeks masing-masing sebesar 12,34 persen dan 13,84 persen," ujarnya.
Menurut dia, terjadinya penurunan NTP tersebut disebabkan oleh lebih besarnya nilai indeks yang dibayar petani dibandingkan nilai indeks yang diterima petani pada sebagian besar subsektor.
Pada Subsektor tanaman pangan, kata dia, terjadi penurunan indeks yang diterima petani karena adanya peningkatan biaya oprasional dalam bertanam akibat kenaikan harga bahan bakar.
"Secara gabungan indeks yang diterima petani pada triwulan pertama tahun 2014 juga mengalami penurunan sebesar 23,16 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya," ujarnya.
Ia menambahkan, penurunan NTP yang cukup besar disumbangkan oleh penurunan nilai indeks yang diterima petani pada keseluruhan subsektor.
Data BI menunjukan subsektor tanaman pangan turun 12,11 persen, subsektor hortikultura turun 33,33 persen, subsektor perkebunan turun 32,04 persen, subsektor peternakan turun 8,51 persen dan subsektor perikanan turun sebesar 18,73 persen.
Sementara dari indeks yang dibayarkan oleh petani pada triwulan pertama 2014 juga mengalami penurunan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 3013 sebesar 19,75 persen.
Subsektor tanaman pangan turun sebesar 21,76 persen, subsektor hortikultura turun sebesar 20,95 persen, subsektor perkebunan turun sebesar 19,90 persen, subsektor peternakan dan perikanan masing-masing turun sebesar 19,63 persen dan 16,03 persen.