Gorontalo (Antara News) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, menyiapkan 100 ton beras untuk persiapan melaksanakan operasi pasar menjelang Ramadhan dan hari raya Idul Fitri.
Wakil Bupati Gorontalo Utara Roni Imran, hari Minggu, mengatakan, setiap tahunnya pemkab memang menjalin kerja sama dengan pihak Bulog menyiapkan beras cadangan untuk operasi pasar.
"Stok ini akan kita lepas untuk mengantisipasi kenaikan harga beras yang bisa saja terjadi menjelang ramadhan ataupun hari raya Idul Fitri, apalagi puluhan hektare persawahan di Desa Posso, Bulalo dan Cisadane Kecamatan Kwandang memang tidak melakukan aktivitas penanaman mengingat ada perbaikan irigasi," ujar Wabup Roni Imran.
Olehnya, langkah antisipatif perlu dilakukan sedini mungkin untuk menghadapi gejolak pasar khusus komoditas bahan pokok, termasuk gula, terigu dan minyak kelapa.
Meski begitu, Wabup mengaku optimistis jika harga beras di daerah ini akan stabil pada kisaran Rp6.000-Rp7.000 per liter, sebab stoknya masih aman meski pemkab sendiri belum dapat memastikan kuota yang tersedia.
Penyaluran beras untuk masyarakat kurang mampu (raskin) di sebelas kecamatan pun intensif dilakukan, setiap bulannya pemkab menyalurkan 150 ton, sehingga stok beras dipastikan aman dan lonjakan harga pun kemungkinan kecil terjadi.
Rapat koordinasi yang dilakukan bersama tim pengendali inflasi daerah (TPID) kabupaten diantaranya, Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop), Dinas Pertanian, Dinas Sosial dan Bagian Ekonomi dan Sosial Sekretariat Daerah, serta para camat dan kepala desa, mulai ditindaklanjuti dengan turun langsung memantau gudang-gudang komoditas serta pergerakan harga pasar termasuk jalur distribusinya.
Pengawasan yang ketat perlu dilakukan kata Wabup, untuk mencegah ulah spekulan yang memanfaatkan momentum sehingga seenaknya menaikkan harga di tingkat pasar.
"Pemerintah daerah menjamin pasokan komoditas bahan pokok termasuk rempah-rempah tetap aman hingga hari raya Idul Fitri nanti," ujar Wabup Roni Imran.
Bahkan tak segan-segan memproses hukum, jika ditemukan ada warga baik pedagang maupun pemilik toko sembako yang terbukti menimbun agar bisa seenaknya menaikkan harga.
Kerja sama dengan organisasi perempuan di daerah ini, diantaranya tim penggerak PKK pun dioptimalkan agar mereka ikut berupaya menggandeng pihak swasta maupun perbankan untuk menggelar pasar murah, sebagai upaya mengendalikan harga kebutuhan pokok.