Kendari, (Antara) - Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara mengerahan 57 personel untuk mencari rombongan Kepala Polres Buton AKBP Fahcrurozi yang mengalami kecelakaan laut di perairan setempat, di dekat karang Kapota, Kabupaten Wakatobi, Sabtu, sekitar pukul 22.00 Wita.
Kapolda Sultra Brijen Pol Arkian Lubis,SH di Kendari Minggu, mengatakan tim penyelamat dari polda berkekuatan 57 personel tersebut, diangkut dengan kapal milik Ditpolair Baharkam Polri KP Puyuh 5014.
"Tim penyelamat dari Polda Sultra tersebut bertolak dari pelabuhan Kendari menuju lokasi kecelakaan perahu yang mengangkut rombongan Kapolres Buton, pada Minggu, sekitar pukul 11.00 Wita," katanya.
Selain mengerahkan tim pencari dari Polda Sultra, kepolisian setempat juga telah berkordinasi dengan Basarnas Kendari dan instansi terkait (Lanal, Korem 143/Haluoleo Kendari, dan Perkumpulan Kelompok Nelayan Sultra) untuk melakukan pencarian dan penyelamatan.
Selain itu, kata dia, juga menginformasikan kepada seluruh jajaran polres dan polda terdekat untuk membantu melakukan pencarian dan penyelamatan terhadap para penumpang perahu yang mengangkut rombongan Kapolres Buton tersebut.
"Selain Kapolres Buton, di dalam kapal yang mengalami kecelakaan laut tersebut, juga ada Ketua Pengadilan Kabupaten Buton, Wahyu Iman Santoso," katanya.
Kabid Humas Polda Sultra AKBP Sunarto menjelaskan perahu yang mengangkut rombongan Kapolres Buton dan Ketua Pengadilan Negeri Buton itu, bertolak dari Pasarwajo menuju laut, dalam rangka rekreasi memancing.
Namun, katanya, dalam perjalanan perahu berpenumpang sembilan orang, termasuk dua ABK itu, terbalik karena dihantam gelombang laut yang cukup besar.
"Salah seorang penumpang bernama Briptu Hengky berhasil menyelamatkan diri dengan cara berenang dan ditolong nelayan Wangiwangi, Wakatobi. Briptu Hengky kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada pihak Polres Wakatobi," katanya.
Sebanyak enam penumpang perahu yang belum ditemukan, yakni Kapolres Buton AKBP Fachrurozi, Katua PN Buton Wahyu Imam Santoso, Kompol Jamaluddin, Ipda Hasani, Brigadir Suroto, dan dua ABK yang identitasnya belum diketahui.