Jakarta (Antara News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono diharapkan segera menetapkan hari kelahiran Kementerian Agama (Kemenag) pada 3 Januari sebagai hari kerukunan nasional karena tanpa kerukunan maka Indonesia akan sulit mengisi kemerdekaan dan pembangunan.
Dan karena demikian pentingnya kerukunan untuk menjamin stabilitas negara, maka sepatutnya SBY dapat menetapkan hari kerukunan nasional pada 3 Januari 2014, bertepatan dengan Hari Amal Bakti (HAB) Kementerian Agama, kata para tokoh agama yang berkumpul di kementerian itu, Jumat.
Pada pertemuan silaturahim dengan Menteri Agama Suryadharma Ali itu, hadir para eselon satu dan dua. Termasuk Wamenag Nasaruddin Umar. Tokoh Khonghucu (Matakin), Wawan Wiratma, berharap jika ke depan negara ini memiliki hari kerukunan -- seperti halnya juga hari ini -- bangsa ini selalu diingatkan petapa pentingnya arti kerukunan.
Indonesia memiliki bibit bagus, sda-nya pun demikian. Kemiskinan memang masih harus diperangi, tetapi jika didukung dengan kerukunan sumber daya alam yang melimpah akan dapat dimanfaatkan dengan baik, kata Suhadi Sanjaya dari Walubi.
Pendapat serupa juga disampaikan tokoh Hindu, Suwisma. Katanya, seyogianya Indonesia punya hari kerukunan nasional sebagai inspirasi memajukan bangsa.
Winata Saidin dari Katolik demikian juga mendukung jika Indonesia memiliki hari kerukunan.
"Kita ini jangan sampai terpenjara sendiri. Tapi kerukunan harus didorong terus," pinta Romo Agus dari PGI.
Dari MUI, Amin Sauma berharap agar SBY menetapkan hari kerukunan. Ini penting bagi bangsa Indonesia.
Sementara itu, Menteri Agama Suryadharma Ali mengatakan, konflik sosial di Tanah Air lebih banyak dilatarbelakangi perbedaan identitas. Tapi tidak menutup kemungkinan berlatarbelakang agama. Untuk itu, untuk memelihara kerukunan perlu ada gerakan tahunan kerukunan. Jika saja pada Orde Baru pentingnya stabilitas, untuk saat ini dan mendatang, bangsa ini butuh kerukunan untuk menjamin kesinambungan pembangunan.
Apalagi pada 2014 yang juga disebut sebagai tahun politik, kerukunan harus dikedepankan. Tanpa kerukunan bangsa Indonesia akan sulit menyatukan pandangan.