Kendari, (Antara News) - Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) tahun 2013 mencapai 10,2 persen.
Bupati Wakatobi, Hugua di Kendari Senin mengatakan tingginya pertubuhan ekonomi Wakatobi tersebut diikuti dengan penurunan angka kemikisnan penduduk 17 peren lebih menjadi 16 persen.
"Kita terus berupaya menekan angka penduduk miskin di Wakatobi hingga tahun 2015 sisa 14 persen dari total penduduk sebanyak 114.000 jiwa," katanya.
Menurut dia, pencapaian angka kemiskinan hingga hanya 14 persen dari total penduduk tersebut merupakan standar pembangunan milenium development goalds (MDGs) yang ditentukan oleh UNDP, salah satu badan PBB yang mengurusi masalah pembangunan sosial kemasyarakatan.
Jika pada tahun 2015 nanti angka kemiskinan di sebuah kabupaten masih di atas 14 upersen kata dia, hampir dipastikan kabupaten tersebut tidak akan mendapatkan bantuan dana dari badan PBB tersebut.
"Makanya, kita di Wakatobi berupaya keras menurunkan angka kemiskinan yang saat ini masih mencapai 16 persen menjadi 14 persen sesuai standar MDGs," katanya.
Ia mengatakan, dalam menekan angka kemiskinan, Kabupaten Wakatobi tahun 2013 ini memperoleh dana Program Nasional Permberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM-Mandiri) dari APBN sebesar Rp10 miliar lebih.
Dana sebanyak itu kata dia, sebagian besar digunakan membiayai pembangunan infrastruktur perdesaan yang menjadi kebutuhan utama masyarakat desa.
Selain itu kata dia, juga disalurkan kepada kelompok usaha bersama (UB), terutama UB kaum perempuan yang mengembangkan usaha kerajinan rumah tangga seperti kerajinan kain tenus khas daerah Wakatobi dan usaha pembuatan kue.
Ia mengatakan dana PNPM-Mandiri yang diberikan pemerintah pusat, telah berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakat Wakatobi secara keseluruhan.
Indikasi tersebut kata dia, tampak dari pertumbuhan ekonomi Wakatobi yang mencapai 10,2 peren dan jumlah penduduk miskin di Kabupaten Wakatobi dalam dua tahun terakhir telah mengalami penurunan dari 19 persen lebih menjadi sisa sekitar 16 persen lebih.