Kendari, (Antara News) - Badan Penasihatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Sulawesi Tenggara (Sultra) dalam waktu singkat akan melakukan pelatihan training of training (TOT) bagi usia dini (calon pengantin sebelum menikah).
"Pelatihan TOT ini diharapkan sudah dilaksanakan pada akhir tahun ini dengan nara sumber selain dari Kementerian Agama Pusat juga dari instansi yang ahli dibidangnya ," kata Ketua BP4 Sultra, H Ryha Madi, di Kendari, Rabu.
Ryha Madi yang juga wakil ketua Komisi IV DPRD Sultra itu mengatakan, pengadaan pelatihan TOT yang diharapkan pesertanya pra nikah bertujuan untuk memberikan pengetahuan bagi setiap calon pengentin.
Tujuan lain adalah untuk mensosialisasikan perlunya pembekalan calon pengantin sebelum menikah.
"Jadi kegiatan ini nanti, tidak semuanya pesertanya harus dari calon pengantin, tetapi juga dari KUA-KUA kecamatan dari seluruh kabupaten/kota di Sultra," katanya.
Menurut Ryha, pentingnya pelatihan TOT pra nikah itu, karena Sulawesi Tenggara merupakan salah satu daerah di Indonesia yang tertingga kasus perceraian.
Pada tahun 2013 saja, hingga November 2013 tercatat ada kurang lebih 400 kasus perceraian.
BP4 Sultra tidak sekedar menjadi lembaga penasihatan, tetapi juga berfungsi sebagai lembaga mediator dan advokasi.
"Sejak didirikan setahun yang lalu, BP4 telah banyak melakukan upaya pembinaan rumah tangga. Sejak pasangan mendaftar pernikahan di KUA, sebelum pernikahan diharuskan mengikuti kursus calon pengantin," ujarnya.
Demikian juga pasca pernikahan, BP4 Sultra terus berupaya membina, memberikan advokasi, dan mediasi dalam mewujudkan keluarga sakinah mawadah warahmah.
"Olehnya BP4 Sultra telah menyiapkan tim mediator bersertifikat, yang khusus bertugas memberikan pelayanan konsultasi serta mediasi, bagi masyarakat yang punya masalah pernikahan, tim tersebut membuka konseling minimal dua kali dalam seminggu dengan sekretariat di Kantor Kementerian Agama Provinsi Sultra," ujaranya.