Kendari (ANTARA News) - Anggota DPRD Sulawesi Tenggara Syamsul Ibrahim mengatakan, hilangnya brankas bendahara Sekretariat DPRD setempat yang berisi uang tunai Rp170 juta pada Kamis dinihari, merupakan musibah.
"Saya pikir hilangnya berankas dari ruangan bendahara Sekretariat DPRD Sultra itu, merupakan sebuah musibah, karena hal itu baru pertama terjadi sepanjang sejarah berdirinya Sekretariat DPRD Sultra," katanya di Kendari, Kamis.
Ia mengatakan, jika brankas berisi uang tersebut raib dari ruangan bendahara karena dicuri. Petugas yang terdaftar sebagai piket malam, baik yang hadir maupun tidak hadir, termasuk bendahara dan seluruh staf yang menempati ruangan tempat penyimpan brankas tersebut patut dicurigai.
"Saya pikir, selain meminta keterangan dari petugas piket malam, penyidik kepolisian juga perlu meminta keterangan dari bendahara termasuk staf yang menempati ruangan penyimpanan brankas itu," katanya.
Ditanya bagaimana dengan anggota DPRD Sultra yang belum menerima gaji, apakah akan menjadi korban dari raibnya brankas tersebut, ida mengatakan, semuanya diserahkan kepada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
"Secara pribadi, saya pikir tidak mungkin anggota DPRD yang belum menerima gaji akan dikorbankan untuk tidak menerima gaji bulan ini hanya karena uang itu telah dicuri," katanya.
Brankas bendahara Sekretariat DPRD Sultra berisi uang tunai Rp170 juta, Kamis dinihari, digondol maling.
Uang dalam brankas yang dicuri tersebut untuk membayar gaji tujuh anggota dewan setempat yang pada Rabu siang belum sempat menerima gaji.
Menurut Humas Sekretariat DPRD Sultra, Haris Lamarundu, pembantu bengahara, Ambo Tuo sebagai juru bayar gaji anggota DPRD Sultra baru mengetahui raibnya brankas tersebut setelah masuk kantor sekitar pukul 07.30 Wita.
Saat itu, Ambo Tuo langsung menuju kantor Polsek Mandonga, melaporkan peristiwa tersebut. Tidak lama berselang, petugas polisi segera datang melakukan olah Tempat Kejadian Perkara atau TKP. (ANT).