Kendari (ANTARA News) - Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), menggelontorkan anggaran untuk pembenahan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kendari sebesar Rp45 miliar.
Wali Kota Kendari, Asrun, di Kendari, Kamis mengatakan, salah satu kendala yang masih dihadapi PDAM Kendari saat ini adalah tingkat kebocoran pipa akibat sudah termakan usia.
"Kebocoran pipa tersebut menyebabkan tingginya tingkat kehilangan air dari sumber air utama menuju konsumen atau pelanggan," kata Asrun.
Ia mengatakan, debit air dari sumber mata air sudah cukup, namun karena kebocoran pipa yang belum sepenuhnya ditangani sehingga distribusi air ke pelanggan belum maksimal.
Menurutnya, upaya yang telah dilakukan pemerintah untuk memaksimalkan pelayanan dengan dana yang digelontorkan itu adalah membangun dan menambah reservoar, membangun bak penampungan dan peremajaan pipa.
"Saya akui bahwa masalah air bersih masih menjadi masalah di masyarakat sampai saat ini. Itu wajar, karena untuk pembenahan kerusakan sarana air bersih yang sudah termakan usia itu butuh waktu dan dukungan anggaran," kata Asrun.
Segala upaya kata Asrun, akan dilakukan pemerintah guna memaksimalkan pelayanan terhadap masyarakat dengan cara pembenahan fasilitas yang ada seperti yang sudah dilakukan saat ini.
"Tujuan kita, pelayanan ini tidak hanya warga atau pelanggan dalam kota, tetapi hingga ke pinggiran kota. Tetapi kita harus akui, masih banyak warga di pinggiran yang belum menikmati air bersih PDAM," katanya.
Hal itu katanya, terbukti masih banyaknya warga atau calon pelanggan yang masuk dalam daftar tunggu sambungan PDAM, tetapi pemerintah akan memaksimalkan terlebih dahulu pelayanan terhadap konsumen yang ada, setelah normal, baru dilakukan penyambungan baru.
"Dengan dana yang kita sudah kucurkan tahun ini, maka akhir Mei mendatang, pelayanan air bersih kepada masyarakat bisa dimaksimalkan. Meskipun bukan 24 jam sehari mengalir, tetapi paling tidak setiap air mengalir kepada pelanggan meskipun hanya beberapa jam," ujarnya. (ANT).