Kendari (ANTARA News) - Stok darah yang tersedia pada unit transfusi darah (UTD) Rumah Sakit Palang Merah Indonesia (PMI) Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), hanya cukup untuk melayani permintaan tiga hari.
Kepala Tata Usaha Unit Transfusi Daerah Kendari Nurhayati di Kendari, Senin, mengatakan, permintaan tertinggi adalah pasien kecelakaan lalul intas, operasi dan persalinan.
"Permintaan kebutuhan darah relatif karena pasien yang menjalani perawatan tidak sama setiap hari. Kadang-kadang permintaan darah dalam jumlah besar atau sebaliknya minim," kata Nurhayati.
Data UTD Kendari menyebutkan bahwa stok darah yang ada yakni golongan darah A sebanyak 39 kantong, golongan darah B sebanyak 44 kantong, golongan O sebanyak 16 kantong dan golongan darah AB sebanyak 13 kantong.
Unit transfusi darah Kendari mendapat pasokan darah dari pihak yang menggelar kegiatan donor darah serangkaian dengan kegiatan seremoni instansi yang bersangkutan sedangkan donor sukarela masih terbatas.
"Umumnya orang tidak bersedia mendonorkan darahnya karena khawatir kekurangan darah atau tertular penyakit, padahal sebaliknya bagi orang yang biasa mendonorkan darah akan sehat," katanya.
padahal, dengan mendonorkan darah akan lebih sehat karena terjadi pergantian sel-sel darah yang tidak produktif dan daya tahan tubuh lebih baik, katanya.
Bagi pasien pegawai negeri sipil dan pasien yang ditanggung jaring pengaman sosial tidak dibebani biaya penggantian kantong darah sebesar Rp200 ribu/kantong darah.
Salah seorang keluarga pasien, Sudin (24) mengaku kesulitan mencari darah saat orang tuanya menjalani operasi bersalin.
"Untung ada keluarga dan kerabat yang cocok golongan darah karena di rumah sakit PMI Kendari kosong pada saat operasi akan dilaksanakan," kata Sudin.(Ant).