Kendari (ANTARA) - Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas I Molawe, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat pendapatan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) di sepanjang tahun 2024 lalu berhasil dikumpulkan sebesar Rp54 miliar.

Kepala Sub Bagian (Kasubag) Tata Usaha (TU) UPP Kelas I Molawe La Ode Muh. Hayruddin saat ditemui di Kendari, Kamis, mengatakan bahwa jumlah realisasi pendapatan PNBP di UPP Molawe itu jauh melampaui target yang diberikan oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub)  sebesar Rp35 miliar.

"Untuk tahun anggaran  2024, sesuai penugasan dari pusat Kementerian Perhubungan, UPP Molawe itu ditargetkan penerimaan negara dari PNBP sebesar Rp35 miliar, namun pencapaian yang kita peroleh di tahun 2024 itu sebesar Rp54 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 122 persen dari target yang diberikan ke UPP Molawe," kata Hayruddin.

Ia menyebutkan beberapa sektor pendapatan PNBP di UPP Kelas I Molawe masih didominasi oleh sektor pertambangan. Yang mana, pada pendapatan itu diperoleh dari berbagai jasa, mulai dari jasa sewa perairan, jasa pemanduan dan penundaan kapal, dan lainlain di sektor pertambangan.

"Jadi, di UPP Molawe ini terdapat 44 tersus, jadi sumber-sumber penerimaannya itu salah satunya dari sektor sewa perairan, ada juga dari jasa pemanduan dan penundaan kapal, dan lainlain itu semua dari jasa pertambangan, 44 tersus ini izinnya bergerak di sektor pertambangan," ujarnya.

Hayruddin mengungkapkan pada tahun 2025 ini, UPP Molawe kembali dipercayakan oleh pemerintah pusat, dalam hal inI Kemenhub RI untuk mengumpulkan PNBP sebesar Rp43 miliar.

"Untuk tahun 2025 ini pemerintah pusat berikan target pada UPP Molawe Rp43 miliar, mengalami kenaikan dari target 2024 lalu," ungkap Hayruddin.

Meski naik dari tahun 2024 lalau, UPP Kelas I Molawe tetap optimis untuk kembali mengumpulkan PNBP di daerah tersebut, bahkan nilainya bisa kembali melampaui target yang diberikan. Sebab, hal itu berkaca pada jumlah pendapatan yang dikumpulkan pada 2024 lalu juga secara tidak langsung nilainya melampaui target yang diberikan pada 2025.

"Alhamdulillah, kalau melihat dari target 2024 kita diberi target Rp35 miliar dan kita berhasil mencapai penerimaans ebesar Rp54 miliar, sedangkan di tahun 2025 ini kita ditarget Rp43 miliar, kita optimis bisa tercapai," tambah Hayruddin.


Pewarta : La Ode Muh. Deden Saputra
Editor : Zabur Karuru
Copyright © ANTARA 2025