Kendari (ANTARA) - Tim Penyelamat Pos SAR Baubau melakukan pencarian terhadap seorang nelayan yang terjatuh dari kapal di sekitar Perairan Desa Wadiabero, Kecamatan Gu, Kabupaten Buton Tengah (Buteng), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kepala Basarnas Kendari Aminuddin saat dihubungi di Kendari, Kamis malam, mengatakan bahwa nelayan tersebut bernama Halim Asa (60), yang dilaporkan hilang oleh keluarganya, pada pukul 19.05 WITA.
"Kami menerima informasi telah terjadi kecelakaan kapal, yakni satu orang nelayan yang terjatuh dari kapalnya saat memancing di sekitar Perairan Desa Wadiabero," kata Aminuddin.
Dia menyebutkan bahwa berdasarkan informasi tersebut, pihaknya kemudian menurunkan Tim Penyelamat Pos SAR Baubau menuju lokasi kecelakaan kapal dengan menggunakan perahu karet untuk memberikan bantuan SAR.
"Jarak tempuh lokasi kecelakaan kapal itu dari Pelabuhan Topa sekitar 10 mil laut," ujarnya.
Aminuddin juga mengungkapkan bahwa dalam pencarian tersebut dilakukan dalam keadaan cuaca cerah dengan kecepatan angin sekitar 9 kilometer per jam dari arah timur.
"Dengan tinggi gelombang sekitar 0,1-0,5 meter," ungkap Aminuddin.
Dalam pencarian tersebut dilibatkan beberapa unsur, antara lain Staf Ops Basarnas Kendari, Pos SAR Baubau, Polair Baubau, Bhabinkamtibmas, masyarakat setempat, dan pihak keluarga korban.
"Adapun alat Utama yang digunakan, yakni perahu karet, aqua eye, peralatan SAR medis, peralatan SAR evakuasi, peralatan komunikasi, dan peralatan pendukung keselamatan lainnya," jelas Aminuddin.
Ia menambahkan bahwa hilangnya korban bermula saat dia pergi memancing di perairan tersebut sekitar pukul 15.00 WITA. Sekitar pukul 17.00 WITA, korban terlihat oleh temannya dari kejauhan terjatuh dari perahunya.
"Pencarian telah dilakukan hingga informasi ini diterima dengan hasil nihil," tambah Aminuddin.
Kepala Basarnas Kendari Aminuddin saat dihubungi di Kendari, Kamis malam, mengatakan bahwa nelayan tersebut bernama Halim Asa (60), yang dilaporkan hilang oleh keluarganya, pada pukul 19.05 WITA.
"Kami menerima informasi telah terjadi kecelakaan kapal, yakni satu orang nelayan yang terjatuh dari kapalnya saat memancing di sekitar Perairan Desa Wadiabero," kata Aminuddin.
Dia menyebutkan bahwa berdasarkan informasi tersebut, pihaknya kemudian menurunkan Tim Penyelamat Pos SAR Baubau menuju lokasi kecelakaan kapal dengan menggunakan perahu karet untuk memberikan bantuan SAR.
"Jarak tempuh lokasi kecelakaan kapal itu dari Pelabuhan Topa sekitar 10 mil laut," ujarnya.
Aminuddin juga mengungkapkan bahwa dalam pencarian tersebut dilakukan dalam keadaan cuaca cerah dengan kecepatan angin sekitar 9 kilometer per jam dari arah timur.
"Dengan tinggi gelombang sekitar 0,1-0,5 meter," ungkap Aminuddin.
Dalam pencarian tersebut dilibatkan beberapa unsur, antara lain Staf Ops Basarnas Kendari, Pos SAR Baubau, Polair Baubau, Bhabinkamtibmas, masyarakat setempat, dan pihak keluarga korban.
"Adapun alat Utama yang digunakan, yakni perahu karet, aqua eye, peralatan SAR medis, peralatan SAR evakuasi, peralatan komunikasi, dan peralatan pendukung keselamatan lainnya," jelas Aminuddin.
Ia menambahkan bahwa hilangnya korban bermula saat dia pergi memancing di perairan tersebut sekitar pukul 15.00 WITA. Sekitar pukul 17.00 WITA, korban terlihat oleh temannya dari kejauhan terjatuh dari perahunya.
"Pencarian telah dilakukan hingga informasi ini diterima dengan hasil nihil," tambah Aminuddin.