Kendari (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andap Budhi Revianto, menyatakan di tengah keragaman etnik dan suku bangsa yang ada di Sultra, Sumpah Pemuda adalah simbol semangat para pemuda dan pemudi untuk persatuan.
Pj Gubernur Andap Budhi Revianto dalam upacara peringatan Sumpah Pemuda di Lapangan Kantor Gubernur Sultra, di Kendari, Senin, menyampaikan arahan pentingnya agar memahami esensi Sumpah Pemuda.
"Di tengah kemajemukan dan dinamika Pilkada, Sumpah Pemuda menjadi komitmen bersama dan momen perekat kembali untuk tetap bersatu. Kita tidak boleh tersegregasi, kita harus terus melanjutkan semangat Sumpah Pemuda dalam setiap lini dan aspek kehidupan kita," katanya.
Pj Gubernur juga menyampaikan beberapa poin penting terkait pilkada serentak yang hanya tersisa 30 hari lagi sebelum pelaksanaan pemungutan suara pada 27 November 2024 nanti.
Pj Gubernur mengajak semua pihak untuk memastikan kesiapan pilkada, termasuk memeriksa Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan kesiapan Tempat Pemungutan Suara (TPS), bahkan proses pemungutan di berbagai fasilitas seperti rumah sakit.
Ia juga mengingatkan kepada para stakeholder, terkait pentingnya hak pemilih pemula yang akan genap berusia 17 tahun pada 27 November 2024 nanti agar dapat menggunakan hak pilihnya. Ia juga berharap tidak ada Pemungutan Suara Ulang (PSU) dalam Pilkada mendatang dan menegaskan pentingnya menjaga kondusifitas menjelang, saat pelaksanaan dan pasca Pilkada di Sultra.
Upacara tersebut dihadiri oleh Ketua DPRD Sultra, Forkopimda tingkat I Sultra, Pimpinan K/L yang ada di Sultra, TNI Polri, Pimti Pratama Pemprov Sultra, Pimpinan Organisasi Kepemudaan, Pramuka, Pelajar dan segenap ASN di lingkungan Pemprov Sultra.
Upacara digelar sebagai penghormatan kepada peristiwa bersejarah yang menginspirasi pemuda Indonesia untuk bersatu dan memperkokoh identitas bangsa melalui Sumpah Pemuda yang diikrarkan pada tahun 1928.
Pj.Gubernur Sultra Komjen Pol.(Purn) Andap Budhi Revianto saat bertindak sebagai Inspektur Upacara Hari Sumpah Pemuda ke-96 tahun 2024 di Lapangan Upacara Kantor Gubernur Sultra di Kendari, Senin. (Antara/HO-Biro Adpim Sultra)
Pj Gubernur membacakan sambutan Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo yang menekankan bahwa peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-96 tahun 2024 memiliki makna khusus, karena bertepatan dengan masa transisi menuju pemerintahan yang baru.
Menpora juga menyampaikan pentingnya perhatian lebih terhadap pengembangan kepemudaan sebagai bagian integral dari pembangunan nasional.
“Momen ini menjadi peluang untuk memberikan perhatian lebih pada agenda pengembangan kepemudaan sebagai bagian dari pembangunan Indonesia, baik sebagai subjek maupun objek pembangunan,” ungkap Pj Gubernur saat membacakan sambutan Menpora.
Selain itu, Menpora memaparkan capaian Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) tahun 2024 yang berada pada angka 56,33%. Ia menekankan bahwa meskipun ada kemajuan, angka ini masih perlu ditingkatkan.
Menurutnya, peningkatan ini membutuhkan kerja sama yang terpadu antara berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, masyarakat, dunia industri, perguruan tinggi, dan media.
“Kolaborasi yang lebih erat dibutuhkan untuk membangun layanan kepemudaan yang inovatif, guna menciptakan karakter pemuda yang kuat dalam kebangsaan dan memiliki daya saing,” imbuhnya.
Selain itu, harapan juga disampaikan agar potensi pemuda terus dikembangkan dengan membuka lebih banyak kesempatan bagi pemuda untuk berpartisipasi aktif dalam berbagai sektor pembangunan.
Pj Gubernur Andap Budhi Revianto dalam upacara peringatan Sumpah Pemuda di Lapangan Kantor Gubernur Sultra, di Kendari, Senin, menyampaikan arahan pentingnya agar memahami esensi Sumpah Pemuda.
"Di tengah kemajemukan dan dinamika Pilkada, Sumpah Pemuda menjadi komitmen bersama dan momen perekat kembali untuk tetap bersatu. Kita tidak boleh tersegregasi, kita harus terus melanjutkan semangat Sumpah Pemuda dalam setiap lini dan aspek kehidupan kita," katanya.
Pj Gubernur juga menyampaikan beberapa poin penting terkait pilkada serentak yang hanya tersisa 30 hari lagi sebelum pelaksanaan pemungutan suara pada 27 November 2024 nanti.
Pj Gubernur mengajak semua pihak untuk memastikan kesiapan pilkada, termasuk memeriksa Daftar Pemilih Tetap (DPT) dan kesiapan Tempat Pemungutan Suara (TPS), bahkan proses pemungutan di berbagai fasilitas seperti rumah sakit.
Ia juga mengingatkan kepada para stakeholder, terkait pentingnya hak pemilih pemula yang akan genap berusia 17 tahun pada 27 November 2024 nanti agar dapat menggunakan hak pilihnya. Ia juga berharap tidak ada Pemungutan Suara Ulang (PSU) dalam Pilkada mendatang dan menegaskan pentingnya menjaga kondusifitas menjelang, saat pelaksanaan dan pasca Pilkada di Sultra.
Upacara tersebut dihadiri oleh Ketua DPRD Sultra, Forkopimda tingkat I Sultra, Pimpinan K/L yang ada di Sultra, TNI Polri, Pimti Pratama Pemprov Sultra, Pimpinan Organisasi Kepemudaan, Pramuka, Pelajar dan segenap ASN di lingkungan Pemprov Sultra.
Upacara digelar sebagai penghormatan kepada peristiwa bersejarah yang menginspirasi pemuda Indonesia untuk bersatu dan memperkokoh identitas bangsa melalui Sumpah Pemuda yang diikrarkan pada tahun 1928.
Pj Gubernur membacakan sambutan Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo yang menekankan bahwa peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-96 tahun 2024 memiliki makna khusus, karena bertepatan dengan masa transisi menuju pemerintahan yang baru.
Menpora juga menyampaikan pentingnya perhatian lebih terhadap pengembangan kepemudaan sebagai bagian integral dari pembangunan nasional.
“Momen ini menjadi peluang untuk memberikan perhatian lebih pada agenda pengembangan kepemudaan sebagai bagian dari pembangunan Indonesia, baik sebagai subjek maupun objek pembangunan,” ungkap Pj Gubernur saat membacakan sambutan Menpora.
Selain itu, Menpora memaparkan capaian Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) tahun 2024 yang berada pada angka 56,33%. Ia menekankan bahwa meskipun ada kemajuan, angka ini masih perlu ditingkatkan.
Menurutnya, peningkatan ini membutuhkan kerja sama yang terpadu antara berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, masyarakat, dunia industri, perguruan tinggi, dan media.
“Kolaborasi yang lebih erat dibutuhkan untuk membangun layanan kepemudaan yang inovatif, guna menciptakan karakter pemuda yang kuat dalam kebangsaan dan memiliki daya saing,” imbuhnya.
Selain itu, harapan juga disampaikan agar potensi pemuda terus dikembangkan dengan membuka lebih banyak kesempatan bagi pemuda untuk berpartisipasi aktif dalam berbagai sektor pembangunan.