Kendari (ANTARA) - PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) kembali memperkuat komitmen pemberdayaan masyarakat dengan menyelenggarakan Pelatihan Vokasional bagi pemuda-pemudi di Kecamatan Towuti, Luwu Timur, Sulawesi Selatan.
Program ini bertujuan mempersiapkan tenaga kerja lokal dengan keterampilan yang mumpuni untuk memasuki dunia industri.
Direktur Eksternal Relation PT Vale Endra Kusuma, Kamis, menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan upaya perusahaan, sebagai bagian dari MIND ID, untuk memprioritaskan talenta lokal sebagai calon tenaga kerja.
"Kami senantiasa memprioritaskan talenta lokal. Salah satu caranya dengan mengadakan pelatihan vokasional agar para talenta lokal punya bekal yang memadai untuk memasuki dunia kerja," kata Endra Kusuma.
Dia menyebutkan bahwa pelatihan vokasional yang dilaksanakan di Politeknik Sorowako (Poliwako) ini merupakan program ketiga yang ditujukan khusus bagi putra-putri dari desa-desa se-Loeha Raya, meliputi Desa Rante Angin, Loeha, Bantilang, Masiku, dan Tokalimbo.
Tahun ini, PT Vale bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Luwu Timur (Pemda Lutim) dan Poliwako, menyediakan pelatihan gratis di bidang teknis seperti Pengelasan, Kelistrikan, dan Administrasi Kantor.
Sementara itu, Kepala Desa Loeha Hamka Tandioga mengapresiasi keberlanjutan program ini.
"Program ini sangat bermanfaat bagi peningkatan kapasitas masyarakat. Kami sebagai pemimpin desa aktif menyebarkan informasi dan mengajak masyarakat untuk berpartisipasi," ujarnya.
Di tempat yang sama, peserta pelatihan Indrawati Sinur, alumni Pascasarjana Unhas dari Desa Rante Angin, memanfaatkan pelatihan Administrasi Perkantoran sambil menunggu penugasan kerja.
“Saya ikut pelatihan sambil menunggu panggilan kerja. Senang sekali bisa tambah ilmu juga diberi fasilitas tempat tinggal dan uang saku,” ungkap Indrawati.
Peserta lain, Sahabuddin Jaris dari Desa Loeha, yakin bahwa sertifikat yang didapatkan setelah tiga bulan dilatih di Poliwako akan membantunya mendapatkan pekerjaan yang layak.
"Banyak hal yang saya pelajari terkait pengelasan dan pengeboran. Kemampuan ini akan saya gunakan untuk melamar pekerjaan," tutur Sahabuddin.
Sementara itu, Muh Aynul Yaqin dari Desa Bantilang, bersyukur dapat memperdalam ilmu kelistrikan di sela waktu libur kuliah S2-nya.
"Semoga pelatihan ini bisa berkelanjutan, agar putra-putri se-Loeha Raya punya peluang untuk meningkatkan kualitas dan siap bersaing dalam dunia industri. Apalagi Luwu Timur berpotensi besar dalam industri pertambangan," jelas Muh Aynul.

