Kendari (ANTARA) - Pos SAR Wakatobi menurunkan Tim Penyelamat untuk mencari kapal penumpang KM Nur Rezki yang mengalami mati mesin di sekitar Perairan Tanjung Sambano, Pulau Kaledupa, Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Kepala Basarnas Kendari Aminuddin PS saat dihubungi di Kendari, Senin, mengatakan operasi itu dilakukan berdasarkan laporan dari salah satu awak kapal pada pukul 10.40 WITA.
"Kami menerima informasi itu dan langsung menurunkan tim," kata Aminuddin.
Dia menyebutkan bahwa pihaknya langsung memberangkatkan Tim Penyelamat Pos SAR Wakatobi dengan menggunakan perahu karet dan dibantu oleh Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Wakatobi yang menggunakan kapal KNP 4008 untuk memberikan bantuan SAR kepada para korban.
"Jarak tempuh lokasi yang dilaporkan dengan Pos SAR Wakatobi sekitar 21 mil laut," ujarnya.
Aminuddin mengungkapkan bahwa berdasarkan laporan yang diterimanya, jumlah penumpang dan awak kapal yang berada di dalam KM Nur Rezki itu sebanyak 160 orang.
Dia juga menjelaskan bahwa dalam operasi penyelamatan itu, terdapat Beberapa unsur yang terlibat, antara lain Staf Ops Basarnas Kendari, Pos SAR Wakatobi, KUPP Wakatobi, dan Pos Angkatan Laut Wakatobi.
"Adapun peralatan Utama yang digunakan, yakni truk personel, perahu karet, KNP 4008, peralatan SAR medis, peralatan SAR evakuasi, peralatan komunikasi, dan peralatan pendukung keselamatan lainnya," kata Aminuddin.
Ia menambahkan bahwa kecelakaan kapal yang mengakibatkan mati mesin tersebut bermula saat Kapal KM Nur Rezki membawa penumpang dengan rute Wanci menuju Kaledupa, pada pukul 10.10 WITA.
"Namun, saat tiba di sekitar Tanjung Sambano, kapal itu mengalami mati mesin sehingga membutuhkan bantuan SAR," kata Aminuddin.*
Kepala Basarnas Kendari Aminuddin PS saat dihubungi di Kendari, Senin, mengatakan operasi itu dilakukan berdasarkan laporan dari salah satu awak kapal pada pukul 10.40 WITA.
"Kami menerima informasi itu dan langsung menurunkan tim," kata Aminuddin.
Dia menyebutkan bahwa pihaknya langsung memberangkatkan Tim Penyelamat Pos SAR Wakatobi dengan menggunakan perahu karet dan dibantu oleh Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Wakatobi yang menggunakan kapal KNP 4008 untuk memberikan bantuan SAR kepada para korban.
"Jarak tempuh lokasi yang dilaporkan dengan Pos SAR Wakatobi sekitar 21 mil laut," ujarnya.
Aminuddin mengungkapkan bahwa berdasarkan laporan yang diterimanya, jumlah penumpang dan awak kapal yang berada di dalam KM Nur Rezki itu sebanyak 160 orang.
Dia juga menjelaskan bahwa dalam operasi penyelamatan itu, terdapat Beberapa unsur yang terlibat, antara lain Staf Ops Basarnas Kendari, Pos SAR Wakatobi, KUPP Wakatobi, dan Pos Angkatan Laut Wakatobi.
"Adapun peralatan Utama yang digunakan, yakni truk personel, perahu karet, KNP 4008, peralatan SAR medis, peralatan SAR evakuasi, peralatan komunikasi, dan peralatan pendukung keselamatan lainnya," kata Aminuddin.
Ia menambahkan bahwa kecelakaan kapal yang mengakibatkan mati mesin tersebut bermula saat Kapal KM Nur Rezki membawa penumpang dengan rute Wanci menuju Kaledupa, pada pukul 10.10 WITA.
"Namun, saat tiba di sekitar Tanjung Sambano, kapal itu mengalami mati mesin sehingga membutuhkan bantuan SAR," kata Aminuddin.*