Kendari (ANTARA) - Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar pendampingan untuk membantu usaha mikro, kecil dan menegah (UMKM) dengan menggelar program Ppintar Plus.

"Kami ingin memastikan semakin banyak pelaku usaha di Sulawesi Tenggara yang bisa mengakses izin edar, terutama di Kota Kendari. Tahun lalu, kami menerbitkan sekitar 40 hingga 50 izin, dan harapannya tahun ini jumlahnya bisa jauh lebih banyak," ujar Kepala BPOM Kendari, Riyanto di Kendari, Rabu.

Riyanto menjelaskan, percepatan dalam proses izin edar sangat penting. Program ini diharapkan mampu mendorong lebih banyak pelaku UMKM untuk mendaftarkan produk mereka, baik melalui BPOM, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), maupun Dinas Kesehatan terkait.

Dikatakan bahwa banyak UMKM menghadapi tantangan dalam proses perolehan izin edar.

"Banyak dari mereka mengalami kendala terkait fasilitas, pembiayaan, promosi, hingga pembuatan kemasan. Kami memahami betapa sulitnya ini bagi pelaku UMKM, sehingga kami merasa perlu hadir memberikan solusi," lanjut Riyanto.

Salah satu tantangan yang sering dihadapi oleh para pelaku usaha adalah masalah hak atas kekayaan intelektual (HAKI).

Riyanto menjelaskan bahwa sering kali produk UMKM menghadapi benturan merek dengan produk dari daerah lain.

Program Pintar Plus ini tidak hanya berfokus pada pendampingan administratif, tetapi juga mencakup kegiatan jemput bola.

Tim dari Balai POM Kendari secara proaktif mendatangi pelaku UMKM untuk memberikan bimbingan langsung. Langkah ini diambil agar proses perolehan izin edar bisa lebih cepat dan efisien, serta menjangkau UMKM yang mungkin tidak memiliki akses mudah ke layanan perizinan.
 

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Zabur Karuru
Copyright © ANTARA 2024