Makassar (ANTARA) - Sebanyak 4.455 pelanggan di Pulau Kaledupa, Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara kini telah menikmati nyala listrik 24 jam dari PT PLN (Persero) ditandai dengan peresmian bersama pemerintah daerah setempat.

Berkat sinergitas antara PLN dan Pemerintah Kabupaten Wakatobi, mimpi masyarakat menikmati listrik sepanjang hari mulai terwujud.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar) Moch Andy Adchaminoerdin melalui keterangannya di Makassar, Selasa mengatakan PLN berkomitmen menghadirkan listrik di berbagai wilayah Indonesia, termasuk di pulau terluar.

"Kami mengapresiasi dukungan dan kerja sama yang baik dari Pemerintah Kabupaten Wakatobi. Semoga dengan beroperasinya listrik 24 jam di Pulau Kaledupa dapat memberikan manfaat, meningkatkan taraf ekonomi dan menunjang aktivitas kehidupan sehari-hari masyarakat," ujar Andy.

Andy mencatat Beban Puncak (BP) di Pulau Kaledupa adalah 1.017 kilowatt (kW) dan Daya Mampu Netto (DMN) sebesar 1.950 kW. Selain itu, bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) di wilayah kerja PLN UID Sulselrabar adalah sebesar 45,8 persen.

"Kami berkomitmen untuk terus berupaya menerangi masyarakat di pulau terluar sehingga adik-adik di sekolah bisa belajar dengan baik di siang dan malam hari," kata dia.

Selain itu, masyarakat juga bisa membuat cold storage untuk tangkapan ikan, yang muaranya untuk mendukung pertumbuhan pariwisata dan ekonomi.

Sebelumnya, listrik hanya menyala 12 jam di pulau yang terkenal akan keindahan bawah lautnya tersebut. Namun sekarang Bupati Wakatobi Haliana menyampaikan rasa syukurnya dan mengapresiasi PLN dalam kegiatan peresmian tersebut.

"Alhamdulillah pada kesempatan ini kita telah bersama saksikan listrik di Pulau Kaledupa menyala 24 jam dan hal ini berkat sinergi pemerintah daerah, PLN serta Forkopimda dalam mewujudkannya," ujar Haliana.

Lanjutnya, dengan listrik 24 jam ekonomi di wilayah tersebut bisa menggeliat karena mendukung kegiatan usaha di bidang perikanan dan pariwisata. Dirinya pun optimistis, kegiatan belajar mengajar lebih efektif sehingga dapat mencerdaskan anak sekolah karena kegiatan belajar mengajar saat ini membutuhkan listrik.

"Terima kasih kepada PLN atas kerjasama yang baik dan respon luar biasa tidak mengenal capek dan tidak mengenal waktu. Harapannya, masyarakat juga turut berpartisipasi dalam menjaga keberlangsungan pasokan utamanya saat ada pohon yang berpotensi menimbulkan gangguan pasokan," urai Haliana.

Pada kesempatan yang sama, Laode Suryadi Kepala Sekolah SD Negeri 3 Langgae di Pulau Kaledupa turut merasakan manfaat positif hadirnya listrik.

"Harapan saya dengan menyalanya 24 jam otomatis proses belajar mengajar menjadi lebih mudah dan akan menggenjot sisi perekonomian sehingga masyarakat terbantu," ujar Laode.

Pewarta : Nur Suhra Wardyah
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024