Kendari, Sultra (ANTARA) - Dinas Perhubungan Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, menyebutkan pada H-8 Lebaran atau Jumat ini, arus mudik penumpang, yang datang maupun berangkat melalui penyeberangan feri lintas Kasipute-Bombana masih normal.
Kadis Perhubungan Bombana Ramsi Rafiu, yang dihubungi melalui telepon di Bombana, Sultra, Jumat, mengatakan pihaknya sudah melakukan antisipasi dengan melakukan rapat dengan pihak terkait seperti Polres Bombana dan beberapa OPD terkait antisipasi bila terjadi penumpukan jumlah penumpang pada hari-hari menjelang Lebaran di Pelabuhan Kasipute.
"Pada Senin (17/4/2023) mendatang, kami akan mengundang para pemilik jasa transportasi laut untuk membicarakan rencana penambahan armada angkutan (trip penyeberangan) pada hari-hari menjelang Lebaran," ujarnya.
Ia mengatakan Pelabuhan Kasipute yang dibangun pemerintah enam tahun silam kini sudah menjadi pelabuhan alternatif bagi warga Bombana yang bermukim dan bekerja di daerah lain di Sultra seperti Muna Barat, Muna, Kota Baubau, Konawe selan, Kolaka Timur, Buton dan Pulau Kabaena.
"Saat ini, ada tiga kapal feri yang melintas dan berlabuh di Pelabuhan Kasipute dengan beberapa rute penyeberangan baik antara kabupaten dalam Provinsi Sultra maupun rute pelabuhan antarprovinsi (Sulawesi selatan)," kata Ramsi.
Ketiga kapal feri tersebut yakni KMP Dharma Kencana I dengan rute Kasiputre-Tondasi Muna Barat setiap hari Senin dan Kamis dan sebaliknya dari Tondasi ke Kasipute setiap hari Selasa dan Jumat. Sedangkan, dari Kasipute-Tanjung Fising Kabaena dengan kapal yang sama setiap hari Sabtu, Minggu, dan Rabu.
Sementara, dua kapal lainnya yakni KMP Madidihang dengan rute Kasipute-Baubau setiap Selasa, Kamis, dan Minggu dengan rute Baubau-Dongkala, Dongkala-Mawasangka, Mawasangka-Dongkala dan Dongkala-Kasipute, lalu baliknya Kasipute-Dongkala dan Dongkala-Baubau, dan KMP Bontoharu rute Pelabuhan Bira (Sulawesi Selatan)-Sikeli- Kabaena-Kasipute Bombana.
"Dengan tiga armada kapal feri milik perusahaan swasta dan BUMN itu diharapkan tak ada hambatan bagi warga yang melakukan perjalanan mudik di kampung halaman," ujar Ramsi.
Ia juga menambahkan prediksi arus penumpang mudik Lebaran tahun ini tidak bisa dihindari, apalagi pemerintah telah mengeluarkan kebijakan membolehkan seluruh
masyarakat untuk berlebaran di kampung halaman masing-masing.
Kadis Perhubungan Bombana Ramsi Rafiu, yang dihubungi melalui telepon di Bombana, Sultra, Jumat, mengatakan pihaknya sudah melakukan antisipasi dengan melakukan rapat dengan pihak terkait seperti Polres Bombana dan beberapa OPD terkait antisipasi bila terjadi penumpukan jumlah penumpang pada hari-hari menjelang Lebaran di Pelabuhan Kasipute.
"Pada Senin (17/4/2023) mendatang, kami akan mengundang para pemilik jasa transportasi laut untuk membicarakan rencana penambahan armada angkutan (trip penyeberangan) pada hari-hari menjelang Lebaran," ujarnya.
Ia mengatakan Pelabuhan Kasipute yang dibangun pemerintah enam tahun silam kini sudah menjadi pelabuhan alternatif bagi warga Bombana yang bermukim dan bekerja di daerah lain di Sultra seperti Muna Barat, Muna, Kota Baubau, Konawe selan, Kolaka Timur, Buton dan Pulau Kabaena.
"Saat ini, ada tiga kapal feri yang melintas dan berlabuh di Pelabuhan Kasipute dengan beberapa rute penyeberangan baik antara kabupaten dalam Provinsi Sultra maupun rute pelabuhan antarprovinsi (Sulawesi selatan)," kata Ramsi.
Ketiga kapal feri tersebut yakni KMP Dharma Kencana I dengan rute Kasiputre-Tondasi Muna Barat setiap hari Senin dan Kamis dan sebaliknya dari Tondasi ke Kasipute setiap hari Selasa dan Jumat. Sedangkan, dari Kasipute-Tanjung Fising Kabaena dengan kapal yang sama setiap hari Sabtu, Minggu, dan Rabu.
Sementara, dua kapal lainnya yakni KMP Madidihang dengan rute Kasipute-Baubau setiap Selasa, Kamis, dan Minggu dengan rute Baubau-Dongkala, Dongkala-Mawasangka, Mawasangka-Dongkala dan Dongkala-Kasipute, lalu baliknya Kasipute-Dongkala dan Dongkala-Baubau, dan KMP Bontoharu rute Pelabuhan Bira (Sulawesi Selatan)-Sikeli- Kabaena-Kasipute Bombana.
"Dengan tiga armada kapal feri milik perusahaan swasta dan BUMN itu diharapkan tak ada hambatan bagi warga yang melakukan perjalanan mudik di kampung halaman," ujar Ramsi.
Ia juga menambahkan prediksi arus penumpang mudik Lebaran tahun ini tidak bisa dihindari, apalagi pemerintah telah mengeluarkan kebijakan membolehkan seluruh
masyarakat untuk berlebaran di kampung halaman masing-masing.