Kolaka (ANTARA) - Nelayan rumput laut Kecamatan Samaturu Kabupaten Kolaka menemukan mayat tergeletak di bibir pantai kayu angin sekitar pukul 07.00 Wita saat hendak melihat rumput laut miliknya.
Mayat yang belum diketahui identitasnya itu ditemukan Jaenab salah seorang nelayan rumput laut di daerah itu,saat mendekati dan memastikan mayat itu,langsung memanggil beberapa nelayan rumput lainnya.
" Posisi mayat dalam keadaan terlentang sehingga salah satu nelayan rumput langsung menghubungi Kepala Desa," katanya.
Sementara Kasubsi Penmas Humas Polres Kolaka,Aipda Riswandi yang dikonfirmasi membenarkan adanya temuan mayat oleh nelayan di bibir pantai kayu angin sehingga tim kepolisian langsung menuju TKP.
Menurut Riswandi temuan mayat itu diduga Firdaus salah satu warga Kolaka yang menghilang pada hari Minggu (19/6) sekitar pukul 19.00 wita dengan alasan ingin pergi takziah.
" Pihak keluarga percaya bahwa mayat yang ditemukan itu adalah Firdaus karena beberapa ciri-ciri yang digunakan sama dengan yang digunakan saat ingin pergi takzia seperti jam tangan serta cincin kawin," kata Riswandi.
Sebelumnya warga Kecamatan Samaturu digegerkan dengan temuan mayat di bibir pantai wisata kayu angin dengan posisi terlentang dan sudah membengkak menggunakan baju kaos serta celana panjang warna hitam.
Mayat yang belum diketahui identitasnya itu ditemukan Jaenab salah seorang nelayan rumput laut di daerah itu,saat mendekati dan memastikan mayat itu,langsung memanggil beberapa nelayan rumput lainnya.
" Posisi mayat dalam keadaan terlentang sehingga salah satu nelayan rumput langsung menghubungi Kepala Desa," katanya.
Sementara Kasubsi Penmas Humas Polres Kolaka,Aipda Riswandi yang dikonfirmasi membenarkan adanya temuan mayat oleh nelayan di bibir pantai kayu angin sehingga tim kepolisian langsung menuju TKP.
Menurut Riswandi temuan mayat itu diduga Firdaus salah satu warga Kolaka yang menghilang pada hari Minggu (19/6) sekitar pukul 19.00 wita dengan alasan ingin pergi takziah.
" Pihak keluarga percaya bahwa mayat yang ditemukan itu adalah Firdaus karena beberapa ciri-ciri yang digunakan sama dengan yang digunakan saat ingin pergi takzia seperti jam tangan serta cincin kawin," kata Riswandi.
Sebelumnya warga Kecamatan Samaturu digegerkan dengan temuan mayat di bibir pantai wisata kayu angin dengan posisi terlentang dan sudah membengkak menggunakan baju kaos serta celana panjang warna hitam.