Kendari (ANTARA) - Wali Kota Kendari Sulawesi Tenggara Sulkarnain Kadir mengimbau masyarakat agar tidak panik atau berlomba-lomba membeli minyak goreng dengan harga Rp14.000 per liter yang disetarakan secara nasional. 

"Tidak perlu membeli minyak goreng kemasan secara berlebihan, sudah menjadi tugas pemerintah untuk menstabilkan harga dan menyiapkan stok minyak goreng agar masyarakat tidak panik. Jadi tidak perlu di perebutkan," katanya di Kendari, Ahad.

Menurut Sulkarnain, selama persediaan minyak goreng masih tersedia, pihaknya mengklaim tidak ada masalah terkait harga. Apalagi, pemerataan harga Rp14.000 adalah kebijakan langsung dari pemerintah pusat. 

"Pemerintah harus memastikan bahwa kebutuhan masyarakat bisa tersedia. Sehingga, masyarakat sudah bisa menghitung pengeluarannya serta memporsikan untuk kebutuhan khususnya minyak. Jadi mereka sudah punya standar," katanya. 

Untuk memastikan harga minyak tetap stabil, dia mengaku akan melakukan operasi pasar bersama pihak terkait seperti Dinas Perdagangan Kendari. Termasuk melakukan koordinasi dengan para distributor minyak goreng.

"Kenaikan harga minyak goreng masih kami pelajari, memang ada kenaikan, tapi menurut kami itu masih wajar serta kami akan pantau terus," ujar dia.

Diketahui, kebijakan harga minyak goreng satu harga Rp14.000 per liter dimulai dari ritel modern yang menjadi anggota Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo). Sementara, harga minyak goreng per liter di pasar masih Rp22.000 per liter.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024