Kendari (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Ali Mazi meminta kepada seluruh pihak dan elemen masyarakat agar bersama-sama menyatukan persepsi dalam menjaga persatuan dan kesatuan daerah.

"Itulah Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI, kebersamaan persatuan dan persatuan kita harus jaga, kita harus bersatu padu," kata Gubernur usai menjadi inspektur upacara pada peringatan Hari Amal Bhakti di Kementerian Agama (Kemenag) RI ke-76 di Kantor Kanwil Sultra, Senin.

Gubernur meminta semua pihak tidak saling membedakan baik dari sisi agama, suku, dan ras, namun menjadikan semua itu satu sesuai dengan semboyan bangsa Indonesia yaitu Bhineka Tinggal Ika, dalam membangun bangsa dan negara serta daerah.

"Bila kita ciptakan kebersamaan, harmonisasi, maka itu akan mendukung kemajuan daerah tanpa melihat kelompok-kelompok tertentu," ujar Gubernur.

Ali Mazi berharap dengan ada persatuan dan kesatuan, maka daerah Sulawesi Tenggara akan maju dan bisa bersaing dengan daerah-daerah lainnya di Indonesia.

"Supaya daerah kita aman, kita bangun kesadaran kita bahwa Sulawesi Tenggara ini akan maju dan berkembang. Mudah-mudahan di tahun 2022 ini kita akan bangkit kembali, bangun daerah menjadi daerah yang sangat luar biasa dengan potensi yang begitu kuat dan melimpah," tutur Gubernur Ali Mazi.

Kepala Kanwil Kemenag Sultra Zainal Mustamim mengatakan Hari Amal Bhakti ke-76 Kemenag menjadi momen membangun sinergi bersama pemerintah daerah, umat beragama sehingga bisa mewujudkan Sulawesi Tenggara yang aman dan damai.

"Pada hari ini menjadi momen penguatan modernisasi agama, ini perlu dilakukan untuk menjadikan Sulawesi Tenggara ini sebagai daerah yang harmoni, rukun dan damai," ujar dia.

Dia menyampaikan dalam menciptakan daerah yang aman dan harmoni, pihaknya akan selalu bersinergi dengan pemangku kepentingan baik pemerintah daerah, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda mahasiswa termasuk para siswa.

"Insyaallah tahun 2022 adalah tahun toleransi sehingga ini irama yang semakin kita kencangkan supaya ini terus menjadi bagian pemikir kita bahwa kehadiran Kementerian Agama bisa dirasakan oleh masyarakat, menjadi penengah, penyejuk bagi bangsa dan daerah," katanya.

 

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024