Kendari (ANTARA) - Kontingen Perguruan Wadokai Sulawesi Tenggara berhasil menyabet 11 medali emas dan lima perak pada Kejuaraan Ternate Karate Championship (TKC) yang diselenggarakan di GOR Marimoi Ubo-Ubo Kota Ternate, Maluku Utara.

Ketua Pembinaan Prestasi (Binpres) Forki Sultra Amril Sabara di Kendari, Rabu mengatakan dengan raihan medali tersebut maka perguruan Wadokai Sulawesi Tenggara berhasil keluar sebagai juara umum dengan meraih piala Ketua Umum KONI Kota Ternate.

"Alhamdulillah kami juara umum membawa pulang 11 medali emas dan lima perak dan best of the best untuk karateka Sultra atas nama Arcan Adia Tama," katanya saat kontingen Wadokai Sultra tiba di Bandara Haluoleo.

Kejuaraan itu dalam rangka memperebutkan piala bergilir Wali Kota Ternate, Ketua Forki Provinsi Maluku Utara dan Ketua Umum KONI Kota Ternate serta dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Ternate (Hajat) ke-771 Tahun 2021 yang diselenggarakan pada 17-19 Desember 2021.

Perguruan Wadokai Sultra berhasil mengharumkan nama Sulawesi Tenggara setelah berhasil menyabet piala Ketua Umum KONI Kota Ternate, sedang piala Wali Kota Ternate diraih Wadokai Kota Ternate dan Piala Forki Maluku Utara disabet Inkai Halmahera Barat.

Dewan Guru Pengurus Besar Wadokai Sultra ini juga menjelaskan salah satu karateka di Sultra bernama Arcan Adia Tama juga terpilih sebagai karateka Best Of The Best setelah final melawan atlet andalan asal Halmahera Barat pada partai final dengan skor telak 7-3.

"Yang membanggakan di kelas Best Of The Best karena diambil dari juara-juara 1 di kelas masing-masing lalu diadu kembali. Itu ada juara dunia (karateka Halmahera Barat) waktu dia ikut kejuaran dunia di India dan dikalahkan karateka dari Sulawesi Tenggara," ujar dia.
  Kontingen Perguruan Wadokai Sulawesi Tenggara saat berada di Badar Udara Haluoleo, Rabu (22/12/2021) (ANTARA/Harianto)

Dia menyebut kontingen Wadokai Sultra sebanyak 17 orang dengan kelas yang diikuti mulai dari Prapemula, Pemula, Kadet, Junior dan Senior dan wati.

"Harapanya untuk semua karateka-karateka Sulawesi Tenggara kita khususnya di Forki supaya bisa kembali lagi ke masa kejayaan di era 90-an," harapnya.

Amril mengaku kedepan pihkanya akan lebih rutin melakukan pembinaan terhadap atlet potensial sehingga bisa mengukir prestasi di kancah daerah, nasional maupun internasional.

"Kunci kesuksesan semu atlet intinya disiplin, latihan keras dan tekun dalam penggunaan teknik dengan begitu kita bisa meraih apa yang kita inginkan," ujar dia.

Selain itu, dia juga menekankan kapada atletnya yang juara agar tidak cepat puas dan terlena atas capaiannya saat ini karena masih banyak ajang-ajang berikutnya.

"Kami tidak langsung berhenti, setelah ini dan besok kami sudah mulai TC lagi untuk persiapan ajang di Februari 2022 mendatang. Insyaallah dengan sering kita mengadakan kejuaraan atau mengikuti ajang-ajang, saya yakin karateka Sulawesi Tenggara tidak kalah dengan karateka dari daerah lain," demikian Amril.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024