Kendari (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut beberapa daerah Provinsi Sulawesi Tenggara berpotensi akan mengalami cuaca ekstrem dalam tiga hari ke depan.

Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Kelas II Kendari Sugeng Widarko melalui rilis BMKG Sultra, Rabu mengatakan, berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer, terpantau pergerakan angin dari barat yaitu Monsoon Barat dari laut Jawa memasuki Perairan Baubau hingga Laut Banda Timur Sulawesi Tenggara dengan kecepatan angin lebih besar dari 20 knot.

"Berdasarkan kondisi tersebut, BMKG Provinsi Sulawesi Tenggara memprakirakan dalam tiga hari ke depan potensi cuaca ekstrem, cura hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang," katanya.

Dia menjelaskan, kondisi itu terjadi akibat massa udara basah lapisan rendah terkonsentrasi di wilayah Sulawesi Tenggara sampai lapisan 700 mb mencapi 70 - 90 persen, index labilitas ringan sampai sedang dan pola konvektif skala lokal di wilayah Sulawesi Tenggara.

Selain itu, hangatnya suhu muka laut di wilayah sekitar Sulawesi Tenggara terutama bagian Perairan Baubau, Perairan Wakatobi dan Laut Banda menambah pasokan uap air cukup tinggi untuk mendukung pembentukan awan hujan cukup tinggi di wilayah Sulawesi Tenggara.

Dia menyebut hari ini terdapat tujuh daerah yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem di antaranya Kabupaten Wakatobi, Bombana, Konawe Utara, Buton Utara, Buton, Buton Selatan dan Kota Baubau.

Selanjutnya, pada 9 Desember cuaca ekstrem berpotensi tejadi di empat daerah di Sulawesi Tenggara yakni Kabupaten Wakatobi, Buton, Buton Selatan, dan Kota Baubau.

"Dan pada 10 Desember cuaca ekstrem berpotensi terjadi di Kabupaten Wakatobi, Bombana, Konawe Utara, Buton, Buton Selatan dan Kota Baubau," jelasnya.

Selain itu, dia juga menyampaikan, potensi cuaca berupa angin kencang yang dapat mencapai diatas 15 knot sehingga berpotensi gelombang dengan tinggi gelombang  1,25– 2,5 meter (Kategori gelombang sedang) terjadi di wilayah laut Banda Timur Sultra bagian barat, utara, timur, dan selatan.

Selanjutnya, perairan Manui Kendari bagian Barat dan Timur, perairan Baubau bagian utara dan selatan, perairan utara Wakatobi bagian barat dan timur, serta perairan selatan Wakatobi bagian barat dan timur.

BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada khususnya akan dampak dari curah hujan tinggi yang dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang dan jalan licin.

"Harap diperhatikan risiko tinggi gelombang  terhadap keselamatan pelayaran dan dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," demikian Widarko.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024