Kendari (ANTARA) - Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir menerima penghargaan dari Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Tenggara karena dinilai berhasil menerapkan sistem digitalisasi di daerah tersebut.
Dua penghargaan yang didapatkan Wali Kota Kendari yaitu Penghargaan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) dan penghargaan atas kabupaten/kota terdigital berdasarkan Indeks Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (IEPTD) se-Sulawesi Tenggara.
Dua penghargaan tersebut diserahkan melalui Sekretaris Daerah Sulawesi Tenggara Nur Endang Abbas kepada Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir pada acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) di salah satu hotel di Kendari, Rabu.
Sulkarnain Kadir menyampaikan terima kasih kepada Bank Indonesia khususnya Perwakilan Sulawesi Tenggara yang telah mengapresiasi atas apa yang dilakukan jajaran Pemerintah Kota Kendari dan masyarakat pada umunya.
"Ini prestasi bersama, digitalisasi yang paling cepat sekarang sudah dirasakan oleh masyarakat termasuk dalam transaksi keuangan, dan terbukti alhamdulillah se-Sulawesi Tenggara kita diapresiasi," kata Wali Kota.
Pelaksana Tugas Kepala BI Sultra Taufik Ariesta Ardhiawan mengatakan penghargaan diberikan kepada pemerintah Kota Kendari karena implementasi dari komitmen yang dibangun dalam mewujudkan daerah digitalisasi telah tercapai.
"Kita melihat berbagai komitmen, upaya inovasi, dan juga implementasi terkait digitalisasi yang ada Kota Kendari mulai dari transaksi pemerintah, PDAM, Pariwisata Nambo, pasar. Makanya menurut hemat kami Kota Kendari layak menerima penghargaan," kata Taufik.
Deputi Kepala Tim Perumusan dan Implementasi Kebijakan dan Keuangan Daerah KPwBI Sultra ini menambahkan bahwa pihaknya menilai pemerintah kota berhasil menerapkan transaksi nontunai di berbagai aspek dalam mendorong percepatan serta perluasan digitalisasi daerah tersebut.
Dijelaskan, tiga aspek keberhasilan pemerintah kota di antaranya digitalisasi pasar untuk memudahkan pedagang dalam menjalankan usaha, Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) serta mendorong meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Selain Kota Kendari beberapa daerah lainnya yang diberi penghargaan oleh BI Sultra di antaranya Kabupaten Buton Tengah yaitu sebagai kabupaten/kota terinisiatif dalam implementasi elektronifikasi transaksi pemerintah; Kabupaten Muna sebagai kabupaten/kota paling berinisiatif dalam pengendalian inflasi.
Kabupaten Wakatobi sebagai kabupaten/kota paling support terhadap elektronifikasi transaksi pemerintah; Kota Baubau sebagai kabupaten/kota paling inovatif dalam pengendalian inflasi; Kabupaten Konawe Kepulauan sebagai kabupaten/kota penyusun roadmap Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) tercepat.
Selanjutnya, PT Bank BRI sebagai bank pendukung UMKM terbaik; Bank Mandiri sebagai bank pendukung elektronifikasi terbaik; PT Bank Sultra sebagai bank pendukung kegiatan pengolahan uang Rupiah terbaik.
Kemudian, PT Antam UPBN Pomala sebagai responden survei terbaik; Link Aja sebagai penyelenggara jasa sistem pembayaran mitra QRIS terbaik; serta Saguku sebagai UMKM go digital terbaik.
Dua penghargaan yang didapatkan Wali Kota Kendari yaitu Penghargaan Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) dan penghargaan atas kabupaten/kota terdigital berdasarkan Indeks Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (IEPTD) se-Sulawesi Tenggara.
Dua penghargaan tersebut diserahkan melalui Sekretaris Daerah Sulawesi Tenggara Nur Endang Abbas kepada Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir pada acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) di salah satu hotel di Kendari, Rabu.
Sulkarnain Kadir menyampaikan terima kasih kepada Bank Indonesia khususnya Perwakilan Sulawesi Tenggara yang telah mengapresiasi atas apa yang dilakukan jajaran Pemerintah Kota Kendari dan masyarakat pada umunya.
"Ini prestasi bersama, digitalisasi yang paling cepat sekarang sudah dirasakan oleh masyarakat termasuk dalam transaksi keuangan, dan terbukti alhamdulillah se-Sulawesi Tenggara kita diapresiasi," kata Wali Kota.
Pelaksana Tugas Kepala BI Sultra Taufik Ariesta Ardhiawan mengatakan penghargaan diberikan kepada pemerintah Kota Kendari karena implementasi dari komitmen yang dibangun dalam mewujudkan daerah digitalisasi telah tercapai.
"Kita melihat berbagai komitmen, upaya inovasi, dan juga implementasi terkait digitalisasi yang ada Kota Kendari mulai dari transaksi pemerintah, PDAM, Pariwisata Nambo, pasar. Makanya menurut hemat kami Kota Kendari layak menerima penghargaan," kata Taufik.
Deputi Kepala Tim Perumusan dan Implementasi Kebijakan dan Keuangan Daerah KPwBI Sultra ini menambahkan bahwa pihaknya menilai pemerintah kota berhasil menerapkan transaksi nontunai di berbagai aspek dalam mendorong percepatan serta perluasan digitalisasi daerah tersebut.
Dijelaskan, tiga aspek keberhasilan pemerintah kota di antaranya digitalisasi pasar untuk memudahkan pedagang dalam menjalankan usaha, Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) serta mendorong meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Selain Kota Kendari beberapa daerah lainnya yang diberi penghargaan oleh BI Sultra di antaranya Kabupaten Buton Tengah yaitu sebagai kabupaten/kota terinisiatif dalam implementasi elektronifikasi transaksi pemerintah; Kabupaten Muna sebagai kabupaten/kota paling berinisiatif dalam pengendalian inflasi.
Kabupaten Wakatobi sebagai kabupaten/kota paling support terhadap elektronifikasi transaksi pemerintah; Kota Baubau sebagai kabupaten/kota paling inovatif dalam pengendalian inflasi; Kabupaten Konawe Kepulauan sebagai kabupaten/kota penyusun roadmap Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) tercepat.
Selanjutnya, PT Bank BRI sebagai bank pendukung UMKM terbaik; Bank Mandiri sebagai bank pendukung elektronifikasi terbaik; PT Bank Sultra sebagai bank pendukung kegiatan pengolahan uang Rupiah terbaik.
Kemudian, PT Antam UPBN Pomala sebagai responden survei terbaik; Link Aja sebagai penyelenggara jasa sistem pembayaran mitra QRIS terbaik; serta Saguku sebagai UMKM go digital terbaik.