Kendari (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), menyebutkan vaksinasi COVID-19 di daerah itu sudah mencapai 158.413 orang dari target 265.147 sasaran.

Kepala Dinas Kesehatan Kendari Rahminingrum di Kendari, Senin mengatakan dari 265.147 sasaran terbagi atas tenaga kesehatan, petugas publik, kelompok lanjut usia, masyarakat umum dan rentan serta remaja, guna memutus mata rantai penyebaran virus corona dan variannya.

"Vaksinasi di Kota Kendari untuk dosis satu mencapai 158.413 orang atau 59,75 persen. Dosis kedua mencapai 98.868 orang atau 37,28 persen dari sasaran," katanya.

Dinas Kesehatan Kendari mencatat, capaian vaksinasi tenaga kesehatan sebanyak 5.585 atau 134,55 persen dari 4.151 sasaran. Dosis kedua 5.127 orang atau 123,51 persen dari sasaran. Lalu, dosis ketiga mencapai 2.294 orang atau 55,26 persen dari sasaran.

Selanjutnya, vaksinasi petugas publik dosis satu mencapai 43.373 orang atau 114,71 persen dari 37.810 sasaran. Dosis kedua mencapai 29.955 orang atau 79,23 persen dari sasaran.

Kemudian, vaksinasi kelompok lansia dosis satu sebanyak 9.441 orang atau 55,4 persen dari 17.040 sasaran. Dosis kedua 6.311 orang atau 37,04 persen dari sasaran.

Berikutnya, masyarakat umum dan rentan mencapai 75.139 orang atau 44,09 persen dari 170.409 sasaran dosis satu. Dosis kedua 41.868 orang atau 24,57 persen dari sasaran.

Sementara vaksinasi bagi remaja mencapai 24.875 orang atau 69,61 persen dari 35.737 sasaran. Dosis kedua mencapai 15.597 orang atau 43,64 persen dari sasaran.

"Saat ini stok vaksin di gudang Dinas Kesehatan Kota Kendari tersisa 6.832 dosis untuk jenis Sinovac dan 8.764 dosis jenis Moderna," beber Rahminingrum.

Dia mengingatkan semua pihak agar tetap menaati protokol kesehatan 5M, yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari keramaian dan mengurangi mobilitas meski telah mendapatkan suntikan vaksinasi hingga dosis lengkap.

"Protokol kesehatan penting guna memutus mata rantai penyebaran COVID-19 serta mencegah kembali meningkatnya kasus positif, dimana saat ini tren kasus sembuh semakin meningkat," demikian Rahminingrum.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024