Baubau (ANTARA) - Bupati Buton Selatan, Sulawesi Tenggara, La Ode Arusani mengharapkan kepada instansi-instansi penyelenggara lalu lintas angkutan jalan dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat khususnya di bidang penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan.

"Semoga dengan terbentuknya forum lalu lintas angkutan jalan (LLAJ) dan forum layanan terpadu transportasi darat daerah ini dapat memberikan kontribusi terutama mengenai masalah LLAJ, sehingga kalau ada permasalahan yang muncul dalam penyelenggaraan LLAJ dan tatanan transportasi baik dari persoalan angkutan jalan, persoalan jalan atau penindakan pelanggaran LLAJ dapat terlaksana dengan baik," katanya pada peluncuran dan pembentukan LATSTARDA (Layanan Terpadu Transportasi Darat) forum lalu lintas angkutan jalan Buton Selatan 2021, Kamis.

Ia mengatakan, persoalan transportasi khususnya transportasi darat dan laut di wilayah Kabupaten Buton Selatan memerlukan perhatian khusus, karena daerah tersebut secara georafis wilayahnya terdiri dari 7 kecamatan, yaitu 3 kecamatan terdiri dari wilayah daratan dan 4 kecamatan di wilayah kepulauan. Dan juga dari wilayah daratan ini terdapat dua jalur trayek angkutan kota dalam provinsi.

Sebagai daerah baru, Kabupaten Buton Selatan masih banyak membutuhkan pembangunan di segala bidang khususnya bidang perhubungan. Pembangunan infrastruktur perhubungan khususnya simpul-simpul transportasi yakni pembangunan pelabuhan rakyat Bandar Batauga, pelabuhan penyeberangan Siompu dan Kadatua serta perencanaan pembangunan terminal tipe B di Sampolawa tentu memiliki manfaat yang sangat besar.

Selain itu, prasarana penunjang transportasi di kecamatan Batauga dan Lapandewa, serta perencanaan pembagunan bandara kargo/pariwisata Kadatua sedang dilaksanakan oleh pemerintah daerah melalui program rencana pembangunan jangka pendek, jangka menengah yang bertujuan untuk meningkatkan akselerasi dan konektifitas antara moda transportasi laut darat dan udara dapat menunjang pengembangan sektor kepariwisataan dan sektor lainnya di Kabupaten Buton Selatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Buton Selatan.

Lebih lanjut kata Arusani, forum yang terbentuk ini merupakan badan adhoc yang berfungsi sebagai wahana mensinergikan tugas pokok dan fungsi setiap instansi penyelenggara LLAJ dalam rangka menganalisis permasalahan, menjembatani menemukan solusi, serta meningkatkan kualitas pelayanan sehingga dapat mewujdukan penyelenggaraan lalu lintas dan jalan yang aman, tertib, lancar, serta berkeselamatan diwilayah daerah ini.

"Melalui forum ini saya mengajak kepada seluruh stakeholder yang bertanggung jawab atas penyelenggaraan LLAJ agar dapat berkolaborasi, karena memiliki kesamaan tujuan, kepentingan, kewenangan yang menuntut untuk bersama-sama menyelesaikan persoalan yang ada," ujarnya.
  Kadishub Buton Selatan, La Ode Erik Hibali bersama pegawai dinas itu berfoto bersama pada kegiatan peluncuran dan pembentukan LATSTARDA forum lalu lintas dan angkutan jalan daerah itu, di Buton Selatan, Kamis. (foto Antara/Yusran)

Sementara, Kepala Bidang Lalu Lintas Jalan Dinas Perhubungan Provinsi Sultra, Awaluddin mengatakan dengan terbentuknya forum lalu lintas dan angkutan jalan tersebut merupakan suatu langkah baik dalam memajukan transportasi darat.

"Seharusnya kalau mau maju transportasi darat, laut dan udara langkah utama adalah inovasi terbentuknya forum lalu lintas sebagai kolaborasi kerja sama instansi terkait. Artinya kerterkaitan bagaimana cara transportasi di daerahnya itu menjadi aman, nyaman dan lancar," ujarnya.

Adanya pembentukan forum lalu lintas itu, menurut dia, karena forum itu salah satu kinerja atau bagian majunya transportasi di forum tersebut.

"Jadi forum lalulintas ini nantinya ada berupa aduan masyarakat dan mengenai jalan yang tidak sesuai dengan standarisasi keselamatan. Jadi akan muncul unek-uneknya di forum lalu lintas itu," katanya.

Sejauh ini, kata Awaluddin, forum lalu lintas angkutan jalan tersebut telah terbentuk tidak hanya di Kabupaten Buton Selatan, tetapi sudah ada juga didaerah lainnya di Sultra seperti di Wakatobi, Konawe Selatan, dan Kota Baubau.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Perhubungan Buton Selatan, La Ode Erik Hibali mengatakan, usai peluncuran dan pembentukan forum tersebut, pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan rapat kerja bersama pemangku kepentingan terkait yang berkepentingan terhadap transportasi darat guna mengindentifikasi segala permasalahan.

"Hal itu kita mencari solusi untuk menjawab permasalahan yang terjadi khususnya di transportasi darat

Dalam menata transpotasi darat lebih baik, kata dia, beberapa organisasi perangkat daerah akan dilibatkan sesuai dengan tugas terkait guna menangani dan penyelesaian dilapangan.

"Seperti mungkin dinas perindustrian dan perdagangan terkait bagaimaa dengan arus barang dan jasa yang masuk ke Buton Selatan, kemudian dinas kesehatan terkait karena masih masa pandemi. Termasuk satlantas, tokoh masyarakat dan penggiat-penggiat transportasi," katanya.

Lebih lanjut, menurut Kadishub Erik, sebagai daerah otonom baru, Buton Selatan tengah berupaya melengkapi sarana prasarana infrastruktur maupun dari segi pendukung perizinan kelaikan izin trayek.

"Jadi untuk di Sultra ini, untuk perizinan trayek uji kelaikan kendaraan yang memenuhi syarat baru Kota Baubau, sehingga harapan dengan terbentuknya forum ini kita dapat mengusulkan atau pun membuat pengujian kendaraan bermotor yang ada di Buton Selatan. Tapi tentu ada kolaborasi disitu antara kabupaten, provinsi dan kemenhub," tutupnya.

Pada kegiatan itu juga dilakukan penyerahan surat kepeutusan (SK) pembentukan forum lalu lintas dan angkutan jalan Kabupaten Buton Selatan tahun 2021-2025 oleh Bupati Buton Selatan, La Ode Arusani.

Pewarta : Yusran
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024