Kendari (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) menyampaikan saat ini penegakkan protokol kesehatan di daerah itu semakin dimaksimalkan sebab banyak warga yang acuh dengan hal itu.

Sektretaris Satgas COVID-19 Baubau La Ode Muslimin Hibali saat diwawancara melalui telepon selulernya dari Kendari, Rabu, mengatakan saat ini telah dibentuk tim pemburu pelanggar protokol kesehatan yang akan melakukan patroli siang malam.

"Itu inisiatifnya pimpinan daerah Pak Wali Kota dan Sekretaris Daerah Kota Baubau karena melihat situasi Kota Baubau ini orang sudah acuh tak acuh dengan disiplinnya protokol kesehatan," kata La Ode Muslimin.

Kepala BPBD Baubau ini juga menyampaikan banyak warga pendatang di daerah itu yang dinilainya sudah tidak menerapkan lagi protokol kesehatan lagi, sehingga pimpinan daerah itu membentuk tim pemburu pelanggar prokes.

"Baubau ini adalah salah satu daerah yang selalu didatangi dari daerah-daerah lain seperti (Kabupaten) Buton Tengah, Buton Selatan, Buton maupun Muna untuk menjual hasil hasil pertanian mereka. Jadi itu salah satu inisiatifnya," ujar dia.

Dikatakannya, tim yang baru saja dibentuk awal Juni 2021 ini dari unsur TNI-Polri dan Satpol PP setempat akan menyasar tempat keramaian seperti di pasar, pernikahan, tempat hiburan malam, termasuk di tempat-tempat wisata guna memastikan semuanya menerapkan protokol kesehatan.

Kata dia, sejak terbentuk tim pemburu pelanggar protokol kesehatan belum memberikan sanksi tegas kepada para pelanggar, namun sejauh ini pemberian sanksi masih berupa teguran hingga sanksi sosial berupa penghafalan Pancasila

"Sebenarnya sudah ada sanksi aturan dari pusat, hanya kami imbau kembali dulu kepada masyarakat dan kami bekali dengan masker, kami pasangkan mereka masker, utamanya penjual-penjual di pasar karena sasaran utamanya kalau siang hari di situ," tutur dia.

Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat setempat maupun pendatang agar bersama-sama menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak dan rajin mencuci tangan guna mencegah lonjakan kasus dan memutus mata rantai penyebaran virus corona di daerah itu.

"COVID-19 ini belum berakhir, masih ada karena ada varian baru. Itu yang kita takutkan makanya disampaikan, diimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan lebih ketat lagi," kata La Ode Muslimin menegaskan.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024