Kendari (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional (BNN) Sulawesi Tenggara memproteksi anak-anak santri dan santriwati di Pondok Pesantren Tahfizul Quran Barakati Kendari dari bahaya penyalahgunaan narkoba.

Penyuluh Narkoba Ahli Muda BNN Sultra M Syarif mengatakan pihaknya memproteksi para santri dengan memberikan edukasi tentang narkoba sehingga mampu mencegah diri dari bahaya penyalahgunaan obat-obat terlarang dan mampu menerapkan pola hidup sehat.

"Kami memberikan pengertian narkotika dan penggolongan jenis-jenis narkotika dan jenis-jenis permen narkotika, jenis psikotropika dan bahan adiktif lainnya, jadi mereka bisa melindungi diri," kata Syaif di Kendari, Kamis.

Ia menyampaikan pihaknya juga menjelaskan kejadian luar biasa tentang penyalahgunaan pil PCC pada tahun 2017 sehingga bisa menjadi pelajaran agar tidak terlibat pada penggunaan obat-obat terlarang tersebut.

Selain itu, kata dia, pihaknya juga menjelaskan dampak penyalahgunaan narkoba baik terhadap fisik maupun sosial, terhadap kesehatan, keamanan dan menjelaskan ancaman hukuman bagi penyalahgunaan narkoba dan akhir dari pemakai narkoba.

"Mereka santri dan santriwati Indonesia adalah santri emas tanpa narkoba, jadi kita mengawal mereja siap berprestai tanpa penyalahgunaan narkoba," tuturnya.

Pimpinan Pondok Pesantren Tahfizul Quran Barakati, La Ode Safiudin menilai apa yang dilakukan BNN sangat tepat dalam melindungi generasi bangsa terutama anak-anak pesantrennya.

"Ini adalah langkah positif yang dilakukan BNN, dengan materi-materi yang diberikan kepada anak-anak kami tentang bahaya narkoba, maka kita berharap ini bisa melindungi santri/santriwati di pondok pesantren ini dari bahaya narkoba," kata Safiudin.

Sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkoba di Pondok Pesantres terserbut diikuti sebanyak 103 santri/santriwati dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan sebelum dilakukan sosialisasi.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024