Baubau (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, Wahyu mengatakan masih menunggu surat resmi terkait 'kick off' vaksinasi COVID-19 didaerah itu, menyusul jadwal tahap pertama yang sedianya pada 14 Januari batal digelar.

"Jadi untuk rencana vaksinasi diadakan serentak diseluruh kabupaten/kota pada hari ini ternyata tidak jadi. Hari ini rupanya hanya di provinsi dan dua kabupaten/kota yakni Kota Kendari dan Kabupaten Konawe, selebihnya akan dilaksanakan pada Februari," ujarnya, Wahyu, di Baubau, Kamis.

Kata dia, dirinya tidak mengetahui penyebab mengapa pusat membatalkan pelaksanaan serentak vaksinasi hari ini. Padahal ketika mengikuti webinar bersama Walikota AS Tamrin pada dua pekan lalu, vaksinasi itu akan dilaksanakan 14 Januari ini.

"Tapi sudah lah, ini berarti ada perubahan, yang jelas nanti seluruh kabupaten/kota termasuk Baubau disebutkan dalam surat yang teman di provinsi sudah bacakan (menyampaikan) kabupaten/kota yang lain akan dilaksanakan pada Februari," terangnya.

Justru dengan pembatalan Baubau pelaksanaan vaksinasi COVID itu, menurutnya, tentu saja ada baiknya karena dengan adanya tenggang waktu sebagai untuk persiapan baik tim pelaksana vaksinasi dari sumber daya manusianya (SDM), peralatan sarana dan prasarana.

"Lalu penjadwalan dan manajemennya bisa dipersiapakan lebih panjang dan sebagaimana diketahui secara garis besar vaksinasi akan dilaksanakan dua tahap," tambah Wahyu. 

Ia mengatakan, tahap pertama vaksinasi adalah tenaga kesehatan dan aparatur layanan publik. Ditingkat pusat vaksinasi telah diberikan kepada presiden dan pejabat lainnya, kemudian pula ditingkat provinsi ada pejabat-pejabat untuk memberikan contoh vaksinasi aman dan halal.

"Di Baubau nanti kick off untuk tenaga kesehatan dan untuk 10-20 orang pejabat untuk memberi contoh bagaimana vaksinasi ini aman untuk menetralisir berita-berita vaksin kita tidak aman," paparnya.

Dia juga mengatakan dalam pelaksanaan vaksinasi nanti telah disiapkan 20 titik lokasi yang telah terdaftar untuk vaksinasi terdiri dari 17 puskesmas, RSUD Baubau, klinik bhayangkara, dan kantor kesehatan pelabuhan. 

"20 titik itulah sudah ada vaksinator yang sudah dilatih, dari puskesmas, dari rumah sakit dan dari kantor kesehatan pelabuhan. Kemudian di tempat-tempat 20 titik itu mereka akan menyiapkan mekanisme empat meja, diantaranya meja pertama registrasi peserta, meja dua scranning untuk mengetahui apakah dia layak divaksin atau tidak, dan seterusnya beberapa pertanyaan," ujarnya.

Pewarta : Yusran
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024