Kendari (ANTARA) - Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) BKKBN Pusat, Dr dr M Yani M Kes, mengatakan bahwa lembaga yang dipimpin Hasto Wardoyo tersebut sudah mendapat tugas baru sebagai koordinator penanggulangan stunting (kekerdilan pada anak).

"Ke depannya, BKKBN akan menjadi lembaga yang menjadi Koordinator atau penanggungjawab utama dalam program penanggulangan stunting dari sisi pola asuhnya," kata Yani yang didampingi Kepala BKKBN Sultra, Asmar, dan sekretaris BKKBN Sultra, Jamaludin, pada acara Pembinaan ASN lingkup BKKBN Sultra, di Kendari, Jumat.

Ia mengatakan, terkait dengan tugas atau tambahan tanggungjawab BKKBN tersebut, maka wajar kalau seluruh sumber daya BKKBN di semua tingkatan memahami terkait pola asuh yang baik.

Yang menjadi salah satu alasan pemerintah memberikan tanggungjawab tersebut katanya, karena BKKBN memiliki pasukan yang besar dari pusat hingga daerah.

Dalam kesempatan itu, Yani juga menyampaikan informasi bahwa capaian realisasi anggaran sudah cukup bagus karena berada di atas angka 95 persen.

"Hal ini menjadi penting karena menjadi bahan evaluasi Kepala BKKBN pusat ketika rapat dengar pendapat atau RDP dengan DPR RI," katanya.

Yani juga menyampaikan tentang progres kesiapan pelaksanaan pendataan keluarga tahun 2021 yang harus disukseskan karena akan menjadi salah satu acuan dalam program pembangunan keluarga.

"Untuk program pembangunan keluarga, yang saat ini menjadi fokus pemerintah adalah terkait penanganan pencegahan dan penurunan stunting. Dan kebetulan kita sudah ditunjuk menjadi koordinator penanganan stunting," katanya.




 

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024