Bombana (ANTARA) - Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke-75, ratusan pemuda dari berbagai lembaga organisasi pecinta alam yang ada di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan aksi bentangkan Bendera Merah Putih sepanjang 75 meter di Bukit Modus Taman Nasional Rawa Opa Watu Mohai, Kabupaten Bombana, Sultra.
Aksi pengibaran Bendera Merah Putih tersebut dilakukan tepat pada Senin (17/8) pukul 07.00 Wita dengan membentangkan di atas punggung bukit Modus yang masing-masing orang memegang setiap ujung bendera.
Aksi tersebut melibatkan kurang lebih 200 orang pencipta alam. Panjang bendera yang dibentangkan sesuai tahun kemerdekaan RI yaitu ke-75 tahun.
Saat dikibarkan Bendera Republik Indonesia itu terlihat indah karena tepat berada di atas bukit dengan suasana alam yang asri dan panorama yang indah ditambah indahnya matahari yang tengah terbit di pagi hari.
Namun, sebelum mengibarkan bendera, para peserta harus melalui jalan yang cukup menantang karena jalan bergelombang, sehingga akses menuju lokasi ke pengibaran bendera hanya dapat dilalui dengan menggunakan kendaraan roda dua. Para peserta harus mengendarai motor kurang lebih 1 jam dari jalan poros Taman Nasional Rawa Opa untuk sampai ke lokasi.
Selain itu, demi keselamatan para peserta harus mengisi data atau teregistrasi ke pihak panitia tepat pada Minggu (16/8) malam. Setelah registrasi lalu menuju ke lokasi pengibaran di Bukit Modus dan mendirikan tenda selama semalam. Para peserta juga diwajibkan menggunakan masker hingga membawa perlengkapan masing-masing.
Baca juga: Sejuta masker warnai HUT Kemerdekaan ke-75 RI di Sultra
Ratusan pecinta alam yang ada di Sulawesi Tenggara saat mengibarkan Bendera Merah Putih sepanjang 75 meter di Bukit Modus, Taman Nasional Rawa Opa Watu Mohai, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara. Pengibaran tersebut dalam rangka memperingati HUT RI ke-75. (ANTARA/HO-Iskandar peserta pengibar bendera)
Salah seorang peserta yang turut membentangkan Merah Putih di Bukit Modus, Achmad Iskandar Saputra, mengaku bangga bisa mengikuti upacara pengibaran tersebut, meskipun ia harus melalui jalan yang bergelombang dan becek, namun kita dia, semua terbayar ketika Merah Putih berkibar.
"Rasanya itu, bangga juga pertama kali bisa mengibarkan Bendera Merah putih di luar jam pendidikan sekolah, apalagi sepanjang 75 meter," kata Iskandar di Bombana, Senin.
"Jadi ada kebanggaan tersendiri, ada kepuasan tersendirilah. Prinsip saya itu saat masuk bagaimana sampai ke tujuan. Mau apa yang dilalui, tidak peduli, yang penting sampai dulu, dan setelah sampai kemudian baru pikirkan gimana caranya sampai ke aspal lagi," tambahnya sambil tertawa.
Tepat pada pukul 09.00 Wita, para peserta mulai satu persatu meninggalkan lokasi pengibaran untuk pulang ke rumah masing-masing. Namun mereka tidak begitu saja meninggalkan lokasi pengibaran, mereka terlebih dahulu membersihkan area perkemahan, lalu meninggalkan lokasi tersebut.
Peringatan Kemerdekaan RI di pulau terpencil
Aksi pengibaran Bendera Merah Putih tersebut dilakukan tepat pada Senin (17/8) pukul 07.00 Wita dengan membentangkan di atas punggung bukit Modus yang masing-masing orang memegang setiap ujung bendera.
Aksi tersebut melibatkan kurang lebih 200 orang pencipta alam. Panjang bendera yang dibentangkan sesuai tahun kemerdekaan RI yaitu ke-75 tahun.
Saat dikibarkan Bendera Republik Indonesia itu terlihat indah karena tepat berada di atas bukit dengan suasana alam yang asri dan panorama yang indah ditambah indahnya matahari yang tengah terbit di pagi hari.
Namun, sebelum mengibarkan bendera, para peserta harus melalui jalan yang cukup menantang karena jalan bergelombang, sehingga akses menuju lokasi ke pengibaran bendera hanya dapat dilalui dengan menggunakan kendaraan roda dua. Para peserta harus mengendarai motor kurang lebih 1 jam dari jalan poros Taman Nasional Rawa Opa untuk sampai ke lokasi.
Selain itu, demi keselamatan para peserta harus mengisi data atau teregistrasi ke pihak panitia tepat pada Minggu (16/8) malam. Setelah registrasi lalu menuju ke lokasi pengibaran di Bukit Modus dan mendirikan tenda selama semalam. Para peserta juga diwajibkan menggunakan masker hingga membawa perlengkapan masing-masing.
Baca juga: Sejuta masker warnai HUT Kemerdekaan ke-75 RI di Sultra
Salah seorang peserta yang turut membentangkan Merah Putih di Bukit Modus, Achmad Iskandar Saputra, mengaku bangga bisa mengikuti upacara pengibaran tersebut, meskipun ia harus melalui jalan yang bergelombang dan becek, namun kita dia, semua terbayar ketika Merah Putih berkibar.
"Rasanya itu, bangga juga pertama kali bisa mengibarkan Bendera Merah putih di luar jam pendidikan sekolah, apalagi sepanjang 75 meter," kata Iskandar di Bombana, Senin.
"Jadi ada kebanggaan tersendiri, ada kepuasan tersendirilah. Prinsip saya itu saat masuk bagaimana sampai ke tujuan. Mau apa yang dilalui, tidak peduli, yang penting sampai dulu, dan setelah sampai kemudian baru pikirkan gimana caranya sampai ke aspal lagi," tambahnya sambil tertawa.
Tepat pada pukul 09.00 Wita, para peserta mulai satu persatu meninggalkan lokasi pengibaran untuk pulang ke rumah masing-masing. Namun mereka tidak begitu saja meninggalkan lokasi pengibaran, mereka terlebih dahulu membersihkan area perkemahan, lalu meninggalkan lokasi tersebut.
Peringatan Kemerdekaan RI di pulau terpencil