Kendari (ANTARA) - Balai Peningkatan Produktivitas (BPP) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar pelatihan memasak bagi karyawan hotel dirumahkan dan pembuatan masker bagi warga sebagai bentuk tanggap COVID-19.

Kepala BPP Kendari Andi Asriani Koke di Kendari, Selasa, mengatakan saat ini pendemi COVID-19 belum terakhir sehingga pelatihan itu dilaksanakan guna membantu masyarakat yang terdampak.

"Kenapa ada masak memasak? Supaya tanggap COVID-19 ini merata di masyarakat sehingga kita melaksanakan juga 'cooking' bekerja sama dengan hotel. Hasilnya (makanan, red.) nanti kita bagikan kepada orang yang tidak mampu, kita utamakan pemulung dan tukang becak, ini yang sangat membutuhkan," kata dia.

Pada hari yang sama, pihaknya juga mengadakan pelatihan pembuatan masker dengan melibatkan masyarakat yang terkena PHK dan dirumahkan.

Pelatikan tanggap COVID-19 tersebut, kata dia, merupakan pelatihan tahap akhir.

"Harapannya tentu kita mengajak masyarakat untuk tetap produktif meskipun di dalam masa COVID-19 karena selama ini mereka dirumahkan sehingga kita mengupayakan agar mereka tetap ada pekerjaan tetap produktif di dalam situasi seperti ini," tuturnya.
  Pembukaan pelatihan pembuatan makser bagi warga terkena PHK, dan dirumahkan akibat dampak COVID-19 yang ada di Kota Kendari, Sultra sebagai bentuk tanggap COVID-19 yang dilaksanakan oleh BPP Kendari, Selasa (21/7/2020). (ANTARA/Harianto)

General Manager Hotel Zenith Kendari Baso Rani Mochtar mengatakan jumlah karyawannya 52 orang, namun hanya 40 yang mengikuti pelatihan memasak karena 12 orang lainnya tengah berada di luar kota.

"Teman-teman ini banyak yang terdampak COVID-19 dan kami berterima kasih kepada pihak BPP Kendari karena dengan program ini kami merasa karyawan kami terbantu. Harapannya mereka bisa beraktivitas kembali di luar dengan mendapatkan ilmu yang didapatkan hari ini sehingga bisa menjalankan usaha usaha rumahan di luar sana," kata dia.

Ketua Yayasan Hermanto, Maryam Sanawati, menilai bahwa pelatihan pembuatan masker tersebut membantu masyarakat terutama mereka yang terkena PHK akibat pandemi COVID-19.

"Peserta (pelatihan pembuatan masker, red.) ini mereka adalah dari yayasan tetapi mereka memiliki mesin jahit jadi peserta yang mengikuti pelatihan saat ini adalah masyarakat yang memang memiliki mesin menjahit. Jadi kita berdayakan mereka untuk membuat masker," ungkap dia.
   

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024