Kendari (ANTARA) - Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), melalui Badan Pengelola Pajak Daerah menggagas pelayanan pajak terintegrasi secara daring yang disebut "Pajak Menyapa" .

"Layanan Pajak Menyapa ini salah satunya menyajikan pembayaran pajak terintegrasi secara daring. Kita berharap pembayaran itu lebih mudah dilakukan oleh masyarakat, kemudian kita juga bisa menghindari kebocoran, artinya kalau dilakukan pembayaran secara elektronik maka pembayaran yang dilakukan sesuai kewajiban masyarakat," kata Wali Kota Kendari, H Sulkarnain Kadir, usai mendengarkan presentasi pihak biller agregator mengenai proses bisnis pembayaran pajak online yang dilakukan secara virtual oleh salah satu vendor penyedia layanan, PT Jatelindo, Senin.

Pertemuan perdana ini dilakukan secara virtual dipimpin Wali Kota Kendari Sulkarnain Kadir, diikuti Sekda Kota Kendari, Inspektorat Kota Kendari, pihak Bank Sultra, PT Jatelindo, DPRD Kota Kendari, Dinas Kominfo dan sejumlah instansi terkait.

Sulkarnain Kadir mengatakan, tahap awal akan dimulai dengan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), namun jika tahap awal ini sukses, ke depannya Pemkot Kendari akan menerapkan pada sejumlah pembayaran tagihan pajak.

Metode pembayaran daring tersebut, kata dia, dilakukan untuk meminimalisasi kemungkinan kebocoran pembayaran pajak dan memudahkan layanan pembayaran pada masyarakat.

"Layanan ini sekaligus mengajarkan pada masyarakat untuk membiasakan pembayaran nontunai," katanya.

Sementara itu, Kepala Badan Pengelola Pajak Daerah Kota Kendari, Sri Yusnita, mengaku sebagai penyelenggara layanan pajak, Bapenda Kendari akan menyiapkan aplikasi yang memudahkan para wajib pajak membayar kewajibannya.

"Kita mau menghadirkan aplikasi pelayanan melalui smartphone termasuk di dalamnya ada layanan pembayaran. Sekarang on proses mencari vendornya dan biling agregatornya akan bekerja sama dengan bank dan Pemkot sendiri," katanya.

Menurut dia, jika aplikasi ini sudah berfungsi, semua wajib pajak bisa dengan mudah melakukan pembayaran.

"Kita semua mau meminimalisasi kebocoran pendapatan karena sudah tidak ada uang tunai yang beredar baik di pihak internal Bapenda sendiri, mau pun di luar dalam hal ini para kolektor-kolektor. Layanan ini sudah mendapat dukungan dari Wali Kota Kendari, Wakil Wali Kota Kendari dan Sekda Kota Kendari," katanya.

Rencananya kata Sri Yusnita, aplikasi ini untuk tahap awal akan berbasis website dan selanjutnya akan dikembangkan berbasis android.

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024