Kendari (ANTARA) - Wali Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara Sulkarnain Kadir mengimbau seluruh masyarakat di kota itu disiplin menggunakan masker guna mencegah penyebaran dan penularan virus corona.

"Kenapa kita pakai masker, karena proses menularnya itu dari percikan air liur kita, itu proses menyebarnya. Kalau kita pakai masker minimal kalau ada orang lain yang percikkan ludahnya, menyemprot, kita tidak kena. Begitu juga sebaliknya kalau kita batuk atau kita bersin minimal tidak kena orang lain," kata Sulkarnain di Kendari, Minggu.

Menurut Sulkarnain, tingkat kematian dari virus tersebut sangat rendah, bahkan tidak lebih berbahaya dari virus lainnya, namun yang berbahaya dari virus Corona adalah penyebaran sangat mudah dan cepat.

"Makanya, kenapa saya minta pakai masker, karena yang berbahaya dari virus ini bukan karena ganasnya. Sebenarnya tingkat kematian dari virus ini rendah dibanding demam berdarah, dibanding malaria, dibanding TBC, corona lebih ringan.  Yang sulit dari virus ini cepatnya dia menyebar, mudah dia menyebar mudah dia menular," tutur Sulkarnain. Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir saat membagikan sembako pada warga kurang mampu di kota itu guna meringankan perekonomian mereka disaat pendemik virus corona (COVID-19). (ANTARA/HO-Humas Pemkot Kendari)

Selain mengajak masyarakat untuk disiplin menggunakan masker, ia juga menyarankan agar ketika seseorang pulang ke rumah tidak langsung memeluk anak atau keluarga lainnya, namun mandi terlebih dahulu.

Ia juga menyarankan kepada warga jika telah menyentuh barang-barang atau berpergian keluar rumah dan menyentuh fasilitas umum, seperti gagang pintu atau pegangan tangga agar tidak lupa mencuci tangan terlebih dahulu sebelum menyentuh mulut, hidung dan mata.

"Selama kita masih bisa menjaga ini, Insya Allah kita bisa terhindar dari virus ini (corona)," ungkapnya.

Berdasarkan data tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sultra hingga Minggu (5/4) pukul 09.00 WITA, jumlah orang tanpa gejala (OTG) 31 orang, orang dalam pemantauan (ODP) 854 orang, pasien dalam pengawasan (PDP) 15 orang, dan pasien terkonfirmasi positif COVID-19 ada 5 orang dengan rincian tiga kasus lama dan dua kasus baru. Dari tiga kasus lama satu orang dinyatakan sembuh.

Pewarta : Muhammad Harianto
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024