Kendari (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara merilis bahwa wabah virus corona (COVID-19) yang mulai merebak awal Maret 2020 di Kota Kendari, Sultra, belum mempengaruhi tingkat penghunian kamar (TPK) hotel bintang khususnya pada Februari 2020

Kepala BPS Sultra, Muh.Edy Mahmud, Rabu, mengatakan tingkat penghunian kamar hotel bintang di Provinsi Sulawesi Tenggara pada bulan Februari 2020 tercatat 54,32 persen atau mengalami peningkatan sebesar 15,14 poin dibandingkan TPK Januari 2020 yang tercatat 39,18 persen.

Tingkat Pemakaian Tempat Tidur Hotel Bintang bulan Februari 2020 tercatat 52,93 persen atau naik 10,91 poin dibandingkan bulan Januari 2020 yang tercatat 42,02 persen.

Rata-rata lama menginap tamu asing dan dalam negeri (domestik) Hotel Bintang di Provinsi Sulawesi Tenggara bulan Februari 2020 adalah 1,49 hari atau mengalami penurunan sebesar 0,01 poin jika dibandingkan dengan bulan Januari 2020 yang tercatat 1,50 hari.

Persentase perbandingan antara tamu asing dengan tamu dalam negeri (domestik) hotel bin ntang di Provinsi Sulawesi Tenggara di bulan Februari 2020 tercatat 99,73 persen adalah tamu dalam negeri dan sisanya 0,27 persen adalah tamu asing, atau terjadi pergeseran 0,37 poin.

"Diperkirakan, pelaporan penggunaan hotel bintang pada Maret 2020 mendatang, tentu akan berubah drastis, apalagi saat ini sejumlah hotel sudah ada yang tutup karena tak satu pun tamu yang datang akibat wabah COVID-19," ujaranya.

Keterangan dari Sekertaris Pemgurus Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sultra menyebutkan bahwa, selama merebaknya virus corona, puluhan hotel bintang maupun melati di Kendari mengharapkan kepada pemerintah untuk meminta pengurangan pajak hotel di tahun 2020 ini akibat tidak ada pemasukan dari tamu yang masuk.

"Memang benar, selama penyebarvirus corona di Indonesia dan tidak terkecuali di Kota Kendari yang sudah ada tiga orang dinyatakan positif, hunian hotel turun drastis dan beberapa hotel sudah tutup karena tidak adanya pengunjung yang masuk," kata Sekretaris PHRI Sultra, Eko Dwisasono.

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024