Kendari (ANTARA) - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sulawesi Tenggara (Sultra), menyebutkan bahwa nilai investasi di daerah itu sepanjang 2019 mencapai Rp17,1 triliun.

Kepala DPMPTSP Sultra, Masmuddin di Kendari, Senin, menyebutkan  realisasi investasi tersebut melampui target, dan itu merupakan hasil dari gebrakan dan terobosan yang dilakukan pemerintah daerah.

"Dari target nilai investasi Rp15 triliun yang diberikan nasional, namun berbagai upaya dan kebijakan serta motivasi yang dilakukan Gubernur Sutra sehingga nilai investasi Sultra mampu mencapai Rp17,1 triliun sepanjang 2019," katanya.

Menurut Masmuddin, sektor pertambangan masih menjadi pilihan utama bagi investor untuk menanamkan modalnya di bumi Anoa tersebut.

"Investasi terbesar tersebut terutama berada di daerah tambang seperti Konawe Utara, Konawe Selatan, Bombana, Konawe Selatan, Kolaka dan Kolaka Utara," katanya.

Realisasi capaian investasi tersebut menggambarkan bahwa pergerakan investasi yang cukup menggembirakan di Sultra yang tentunya mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan diharapkan ikut mendorong kesejahteraan masyarakat.

"Kalau dilihat dari presentasi untuk jenis modal dari investasi tersebut maka Penanaman Modal Asing (PMA) yang tertinggi mencapai 65 persen berasal dari Tiongkok, India, Singapura, dan Rusia, sedangkan 35 persen adalah Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)," katanya.

Meskipun nilai investasi tambang menjadi primadona bagi para invstor kata dia, tetapi pemerintah Sultra juga tidak menapikkan beberapa sektor lain yang ikut andil dalam realisasi investasi ini adalah sektor jasa, pertanian, perkebunan dan pariwisata.

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024