Kolaka (ANTARA) - Koalisi Mahasiswa dan elemen pemuda melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD Kolaka, Sultra, menolak keberadaan PT Vale Indonesia karena dinilai ingkar janji terhadap masyarakat, Rabu.

Dalam orasinya ketua HMI Kolaka,Ruslan mengatakan keberadaan  PT.Vale di Kolaka yang sudah 50 tahun namun hingga kini belum ada niat untuk membangun pabrik pemurnian bijih nikel   yang menguasai lahan tambang mencapai 20 ribu hektare yang berada di kawasan blok Pomalaa.

" Dalam kontrak karya yang di miliki PT.Vale pada tahun 2005 harus membangun pabrik pemurnian nikel di Kolaka," tegasnya.

Namun seiring waktu kata Ruslan hingga kini belum juga ada pembangunan pabrik namun melakukan kerja sama dengan Antam menjadi penyuplai bahan baku ore nikel sebanyak tiga juta metrik ton pada tahun 2005-2008 dengan konsep cooperative resources agreement (CRA). 

Bahkan lanjut dia konsep CRA antara Vale dan Antam akan dilakukan lagi saat ini yang mana konsep ini tidak tertuang dalam kontrak karya sehingga atas nama mahasiswa dan pemuda Kolaka menolak keberadaan PT.Vale di Jazirah Mekongga.


Untuk itu kata Ruslan mendesak DPRD bersama pemerintah kabupaten membuat rekomendasi penolakan terhadap keberadaan perusahaan asal Kanada itu beroperasi di Kolaka karena sangat merugikan.

Begitu juga tuntutan yang dilakukan oleh koalisi mahasiswa dan pemuda Kolaka yakni mendesak PT.Vale untuk angkat kaki dari tanah mekongga karena terbukti wanprestasi dan tidak mampu mendirikan pabrik pemurnian nikel seperti yang tertuang dalam kontrak karya,menolak keras rencana kerja sama PT.Vale dan Antam dalam CRA jilid dua karena merugikan negara, mahasiswa juga meminta kepada Antam untuk menolak segala macam kerja sama dengan PT.Vale.

Selain itu juga dalam pernyataan sikapnya meminta kepada pihak Pemerintah Kabupaten dan DPRD agar menerbitkan rekomendasi yang ditujukan kepada Pemerintah Pusat,DPR RI untuk menolak kehadiran PT.Vale di Kolaka

" Kami juga meminta kejelasan dari PT Vale terkait program CSR yang selama ini dilaksanakan di Kolaka," jelas Ruslan

Usai berorasi puluhan koalisi mahasiswa dan pemuda menemui anggota DPRD guna menyampaikan aspirasi terkait keberadaan perusahaan asing itu di Kolaka.

Dalam pertemuan yang dipimpin wakil ketua DPRD Husmaluddin yanh didampingi Musdalim Zakir,Ajib Majid,Syaifullah Halik serta Abdul Rauf di hadapan mahasiswa mengatakan sepakat atas gerakan mahasiswa yang meminta PT.Vale untuk membangun pabrik di Kolaka.

" Kita sepakat PT.Vale harus membangun pabrik di Kolaka," kata Ajib Majid.

Hal senada juga diungkapkan Musdalim Zakkir anggota dewan lainnya bahkan pihaknya meminta agar dibuat panitia khusus (pansus) agar persoalan ini bisa jelas.

Namun kata Musdalim pansus akan dibentuk kalau alat kelengkapan dewan (AKD) juga sudah terbentuk karena harus lintas komisi sehingga semua persoalan mengenai PT.Vale bisa diselesaikan.

" Kita menunggu terbentuknya alat kelengkapan dewan baru kita buat pansus PT.Vale," kata politisi Gerindra itu

Usai mendengar pernyataan dari anggota dewan itu puluhan pengunjuk rasa yang tergabung dalam koalisi mahasiswa dan pemuda yakni HMI,PMII,PSM,HIKMA KOLSEL,GMNI serta DPD KNPI kolaka dan Forum masyarakat tambang (format) Sultra meninggalkan gedung dewan itu dengan damai dan dikawal ketat aparat keamanan dari Polres Kolaka dan satpol PP.
 

Pewarta : Darwis Sarkani
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024