Kendari (ANTARA) - Ketua Umum KONI Sulawesi Tenggara Lukman Abunawas mengajak pengusaha yang menanamkan modalnya di sektor pertambangan agar peduli pembinaan olahraga sebagai bagian dari partisipasi membangun sumber daya manusia.

"Pembangunan sumber daya manusia melalui dimensi olahraga tidak cukup hanya mengandalkan peran pemerintah tetapi diperlukan keterlibatan pihak ketiga, yakni dunia usaha. Ini yang harus dipahami para pihak," kata Lukman Abunawas di Kendari, Minggu.

Awam pun tahu bahwa kendala pembinaan olahraga, khususnya di Sultra adalah pendanaan yang hanya bertumpu pada pemerintah melalui APBD.

Kemampuan pendanaan pemerintah belum memadai untuk mendukung pembinaan olahraga secara maksimal, sehingga dibutuhkan kepedulian pelaku usaha, seperti investor tambang yang menanamkan modalnya di daerah ini, katanya.

"Tiga investor tambang menyatakan kesediaan membantu pembinaan olahraga melalui dana tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR). Mudah-mudahan mereka komitmen membantu," kata Lukman.

Saat ini, katanya membutuhkan partisipasi pihak-pihak yang peduli olahraga karena para atlet sedang dipersiapkan menghadapi kejuaraan memperebutkan tiket PON XX Papua.

Ketua Pengurus Provinsi Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Sultra Abdul Razak mengatakan kendala memaksimalkan pembinaan atlet adalah dana.

"Kami pengurus cabang olahraga beragam kiat menciptakan atlet berprestasi tetapi terkendala pendanaan. Kepedulian dunia usaha sangat diharapkan karena pendanaan yang bersumber dari pemerintah tidak cukup," kata Razak, politisi Nasdem.

Ia menambahkan atlet sepak takraw sedang dipersiapkan menghadapi prakualifikasi PON yang akan berlangsung 2-6 Agustus 2019 di Makassar, Sulawesi Selatan.

Pewarta : Sarjono
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024