Kendari (ANTARA) - Menteri Sosial RI Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan pemerintah pusat merencanakan program keserasian sosial untuk memulihkan konflik sosial yang terjadi di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara.
"Sejumlah daerah di Indonesia dilanda bencana alam dan bencana sosial atau konflik sosial. Rangkaian peristiwa yang memilukan patut diterima sebagai ujian," kata Mensos Agus Gumiwang.
Oleh karena itu, kata dia, pemerintah akan merealisasikan program keserasian sosial untuk mempercepat pemulihan konflik di daerah setempat.
Program keserasian sosial yang telah direalisasikan menjadi salah satu konsep yang dinilai berhasil memulihkan kesenjangan kehidupan sosial di sejumlah daerah yang dilanda konflik di Indonesia.
Mensos hadir di Kendari, Sulawesi Tenggara sebagai empati terhadap warga yang terdampak bencana alam banjir maupun konflik sosial.
Baca juga: Pemda Konawe Utara Membuka Rekening Donasi Korban Banjir
Curah hujan tinggi di wilayah Sultra menyebabkan banjir di Kabupaten Konawe Utara, Konawe, Konawe Selatan, Kota Kendari, Konawe Kepulauan dan Kabupaten Buton Utara.
Danrem 143 Haluoleo Kolonel Inf Yustinus Nono Yulianto memaparkan demografi bencana alam banjir dan bencana sosial warga antar Desa Sampuabalo dan Desa Gunung Jaya di Kabupaten Buton.
Gubernur Sultra Ali Mazi mengatakan bencana alam banjir adalah fenomena alam yang siklusnya terjadi di saat musim penghujan, sehingga harus diwaspadai.
"Musibah atau bencana alam adalah duka kita semua. Tidak perlu saling mengungkit siapa salah dan siapa yang benar. Yang terpenting saat ini adalah menolong saudara-saudara kita yang mengalami kesusahan," kata Gubernur Ali Mazi.
Gubernur Sultra menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Pemerintah Pusat yang mengucurkan bantuan bagi warga yang terdampak bencana alam maupun bencana sosial.
Konflik warga antar Desa Sampuabalo dan Desa Gunung Jaya di Kecamatan Siontapina, Kabupaten Buton menyebabkan 87 rumah terbakar dan dua orang meninggal dunia.
Baca juga: Mensos serahkan bantuan korban banjir Konut dan konflik Buton
Baca juga: Mensos beri bantuan logistik korban banjir di Konawe Utara
"Sejumlah daerah di Indonesia dilanda bencana alam dan bencana sosial atau konflik sosial. Rangkaian peristiwa yang memilukan patut diterima sebagai ujian," kata Mensos Agus Gumiwang.
Oleh karena itu, kata dia, pemerintah akan merealisasikan program keserasian sosial untuk mempercepat pemulihan konflik di daerah setempat.
Program keserasian sosial yang telah direalisasikan menjadi salah satu konsep yang dinilai berhasil memulihkan kesenjangan kehidupan sosial di sejumlah daerah yang dilanda konflik di Indonesia.
Mensos hadir di Kendari, Sulawesi Tenggara sebagai empati terhadap warga yang terdampak bencana alam banjir maupun konflik sosial.
Baca juga: Pemda Konawe Utara Membuka Rekening Donasi Korban Banjir
Curah hujan tinggi di wilayah Sultra menyebabkan banjir di Kabupaten Konawe Utara, Konawe, Konawe Selatan, Kota Kendari, Konawe Kepulauan dan Kabupaten Buton Utara.
Danrem 143 Haluoleo Kolonel Inf Yustinus Nono Yulianto memaparkan demografi bencana alam banjir dan bencana sosial warga antar Desa Sampuabalo dan Desa Gunung Jaya di Kabupaten Buton.
Gubernur Sultra Ali Mazi mengatakan bencana alam banjir adalah fenomena alam yang siklusnya terjadi di saat musim penghujan, sehingga harus diwaspadai.
"Musibah atau bencana alam adalah duka kita semua. Tidak perlu saling mengungkit siapa salah dan siapa yang benar. Yang terpenting saat ini adalah menolong saudara-saudara kita yang mengalami kesusahan," kata Gubernur Ali Mazi.
Gubernur Sultra menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Pemerintah Pusat yang mengucurkan bantuan bagi warga yang terdampak bencana alam maupun bencana sosial.
Konflik warga antar Desa Sampuabalo dan Desa Gunung Jaya di Kecamatan Siontapina, Kabupaten Buton menyebabkan 87 rumah terbakar dan dua orang meninggal dunia.
Baca juga: Mensos serahkan bantuan korban banjir Konut dan konflik Buton
Baca juga: Mensos beri bantuan logistik korban banjir di Konawe Utara