Kendari (ANTARA) - Penjualan ikan segar di pasar tradisional di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara merangkak naik karena pasokan ikan laut dari pengumpul menurun.

Pedagang pengecer ikan segar di pasar Anduonohu Puang Kabolong di Kendari, Rabu, mengatakan pasokan ikan menurun sejak curah hujan tinggi dan angin kencang.

"Stok ikan segar menurun sejak sepekan terakhir karena nelayan waspada terhadap cuaca tidak bersahabat. Nelayan juga menunda turun melaut karena menjalankan ibadah puasa," kata Kabolong.

Informasi yang dihimpun menyebutkan harga ikan Cakalang sirip kuning yang biasanya dijual seharga Rp40 ribu/kilogram meningkat menjadi Rp50 ribu/kilogram, penjualan ikan Lajang meningkat dari Rp20 ribu/kilogram menjadi Rp35 ribu/kilogram, penjualan ikan Kakap meningkat dari Rp25 ribu/kilogram menjadi Rp35 ribu/kilogram, penjualan ikan Belanak dari Rp20 ribu/kilogram meningkat menjadi Rp30 ribu/kilogram dan ikan Boronang ukuran kecil dijual seharga Rp40 ribu/kilogram meningkat menjadi Rp50 ribu/kilogram.

Selain ikan segar juga calon pembeli ditawarkan kepiting bakau maupun kepiting karang dengan penawaran harga yang bervariasi sesuai ukuran dan timbangan.

Kepiting bakau ukuran satu kilogram atau lebih sedikit per ekor dijual seharga Rp110 ibu per kilogram sedangkan kepiting karang ukuran kecil dijual seharga Rp35 ribu per kelompok.

"Kalau ikan laut segar mahal kita beli ikan tawar segar yang lebih murah, seperti ikan Mujair dan Lele," kata seorang ibu rumah tangga Nurmin (27).

Ikan Mujair dijual Rp15 ribu/kilogram, bahkan penjualan per tusuk lebih banyak sehingga menjadi alternatif konsumen.
 

Pewarta : Sarjono
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024