Kendari (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengusulkan 13 dari 14 Tempat Pemungutan Suara (TPS) untuk dilakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU) menyusul dugaan terjadi sejumlah pelanggaran pada proses pemungutan suara pada 17 April lalu.
Ketua Bawaslu Baubau, Wa Ode Frida Vivi Oktavia, melalui pesan Whatsapp yang diterima, Minggu mengatakan, berkurangnya 1 TPS itu karena KPU Kota Baubau telah melakukan klarifikasi dan perbaikan terkait temuan Bawaslu, sementara 13 TPS lainnya tetap di lakukan PSU karena Pemilih yang tidak ber KTP Kota Baubau melakukan pencoblosan di TPS-TPS tersebut.
"KPU telah memutuskan TPS-TPS yang akan melakukan PSU. Dari 14 rekomendasi Bawaslu, 13 diantaranya akan dilakukan PSU. 1 TPS sudah dilakukan klarifikasi oleh KPU dan sudah dilakukan perbaikan. Jadi untuk TPS 3 Kadolokatapi itu tidak PSU,” ungkap Wa Ode Frida.
Sementara itu Komisioner KPU Kota Baubau, Farida mengatakan saat ini pihaknya tengah mempersiapkan segala sesuatu untuk pelaksanaan PSU, termasuk stok logistik dan waktu pelaksanaan PSU.
Farida mengakui jika stok logistik sangat terbatas jumlahnya, olehnya itu saat ini tengah dilakukan konsultasi dengan KPU Propinsi Sultra.
Dirinya juga menyebutkan dari 13 TPS yang akan dilakukan PSU, tidak seluruh jenis Pemilihan yang akan di ulang namun hanya jenis pemilihan tertentu, tergantung pelanggaran yang dilakukan.
"Saat ini kami menyiapkan dokumen-dokumen, juga melihat apa kebutuhannya karena tidak semua TPS itu harus semua PSU, ada yang hanya Pilpres, ada yang hanya DPRD Kota, atau Pilpres, DPR RI dan DPD RI saja,” kata Farida.
Farida menambahkan kendatipun akan dilakukan PSU, namun hal ini tidak akan menghambat pelaksanaan pleno di tingkat Kecamatan.
Adapun 13 TPS yang akan dilakukan PSU di Kota Baubau yakni di Dapil 1, TPS 2 Kelurahan Wajo, TPS 8 Lamangga, TPS 10 Lamangga, TPS 4 Kaobula, dan TPS 18 Bone-Bone. Dapil 2, TPS 1 Batulo, TPS 18 BWI.
Kemudian Dapil 3, TPS 8 Kelurahan Sukanaeyo, TPS 3 dan 5 Kadolomoko, TPS 2 dan TPS 5 Kelurahan Waruruma dan TPS 4 Bugi.
Ketua Bawaslu Baubau, Wa Ode Frida Vivi Oktavia, melalui pesan Whatsapp yang diterima, Minggu mengatakan, berkurangnya 1 TPS itu karena KPU Kota Baubau telah melakukan klarifikasi dan perbaikan terkait temuan Bawaslu, sementara 13 TPS lainnya tetap di lakukan PSU karena Pemilih yang tidak ber KTP Kota Baubau melakukan pencoblosan di TPS-TPS tersebut.
"KPU telah memutuskan TPS-TPS yang akan melakukan PSU. Dari 14 rekomendasi Bawaslu, 13 diantaranya akan dilakukan PSU. 1 TPS sudah dilakukan klarifikasi oleh KPU dan sudah dilakukan perbaikan. Jadi untuk TPS 3 Kadolokatapi itu tidak PSU,” ungkap Wa Ode Frida.
Sementara itu Komisioner KPU Kota Baubau, Farida mengatakan saat ini pihaknya tengah mempersiapkan segala sesuatu untuk pelaksanaan PSU, termasuk stok logistik dan waktu pelaksanaan PSU.
Farida mengakui jika stok logistik sangat terbatas jumlahnya, olehnya itu saat ini tengah dilakukan konsultasi dengan KPU Propinsi Sultra.
Dirinya juga menyebutkan dari 13 TPS yang akan dilakukan PSU, tidak seluruh jenis Pemilihan yang akan di ulang namun hanya jenis pemilihan tertentu, tergantung pelanggaran yang dilakukan.
"Saat ini kami menyiapkan dokumen-dokumen, juga melihat apa kebutuhannya karena tidak semua TPS itu harus semua PSU, ada yang hanya Pilpres, ada yang hanya DPRD Kota, atau Pilpres, DPR RI dan DPD RI saja,” kata Farida.
Farida menambahkan kendatipun akan dilakukan PSU, namun hal ini tidak akan menghambat pelaksanaan pleno di tingkat Kecamatan.
Adapun 13 TPS yang akan dilakukan PSU di Kota Baubau yakni di Dapil 1, TPS 2 Kelurahan Wajo, TPS 8 Lamangga, TPS 10 Lamangga, TPS 4 Kaobula, dan TPS 18 Bone-Bone. Dapil 2, TPS 1 Batulo, TPS 18 BWI.
Kemudian Dapil 3, TPS 8 Kelurahan Sukanaeyo, TPS 3 dan 5 Kadolomoko, TPS 2 dan TPS 5 Kelurahan Waruruma dan TPS 4 Bugi.