Kendari (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (SUltra), Rabu, mengerahkan 38 armada sampah untuk mengangkut tumpukan sampah diberbagai sudut kota itu akibat keterlambatan pengangkutan beberapa hari.

Kepala DLHK Kendari, Pamiduddin, mengatakan kalau masih belum maksilam maka pihkanya akan menambah lagi lima armada yang merupakan partisipasi masyarakat untuk mengangkut sampah dibeberapa tempat pembuangan sementara sampah yang volumenya berbeda dari hari-hari sebelumnya.

"Selain menambah Armada sampah, kami juga tambah personel dan menambah waktu kerja personel. Hari ini kami kerahkan 188 personel, ditambah ditambah lagi 40 orang, kalau belum maksimal kami tambah lagi 30 personel," katanya. 

Kemudian waktu kerja angkut sampah kata dia, kalau selama ini bekerja hanya dua jam, maka saat ini ditambah tambah menjadi 8 jam, sehingga semua sampah yang menumpuk saat ini bisa teratasi.
 
"Saya optimis untuk bisa teratasi, karena saya memang turun lapangan ini untuk mendampingi kawan-kawan saya atau teman-teman saya di lingkungan hidup untuk bekerja sama," katanya.

Ia mengaku, produksi sampah domestik di Kota Kendari mencapai 240 ton perhari, dari jumlah itu kurang lebih 180 ton terangkut dari nTPS ke tempat pembuangan akhir sampah di puuwatu.

"Pertanyaannya, sampah yang tidak terangkut itu dimana itu, itulah yang ada di tempat-tempat daur ulang, misalnya pengolahan sampah terpadu, ada juga swasta yang mengangkut sendiri sampahnya ke sana TPA Puuwatu," katanya.

 

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024