Kendari (Antaranews Sultra) - Mantan Bupati Wakatobi dua periode, Hugua resmi memimpin Pengurus Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Dewan Pengurus Daerah Sulawesi Tenggara periode 2018-2023 yang dikukuhkan, di salah satu hotel di Kendari, Selasa.

Kepada sejumlah wartawan, Hugua mengatakan organisasi dari gabungan pengusaha sektor pariwisata ini akan berupaya meningkatkan sektor kepariwisataan di Sulawesi Tenggra secara terintegrasi dengan sektor parawisata di sejumlah daerah di Indonesia.

Ia mengatakan, sejumlah pariwisata Sultra memiliki potensi menggaet wisatawan nusantara dan internasional. Sebut saja keindahan bawah laut Wakatobi, Labengki (Konawe Utara), Rawa Aopa (Bombana), permandian Wawolesea, dan masih banyak lagi.

Hugua yang juga ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sultra itu mengatakan organisasi GIPI tersebut merupakan peleburan organisasi kepariwisataan di Sultra yang berkeyakinan menjadikan pariwisata lebih atraksi dan amenitas, sehingga menjadi pilihan wisata terbaik di Indonesia.

"Semua sektor pariwisata yang baik ada di Sultra, tidak ada di belahan bumi lainnya. Kita patut bersyukur, ini bisa dikembangkan hingga di tingkat internasional,? ujarnya.

Ia juga menilai, pariwisata di daerah Sultra semakin kaya karena sentuhan budaya dan kuliner. Jika tiga potensi itu digabungkan, pariwisata Sultra semakin berkembang. Namun, hal itu perlu dorongan peningkatan infrastruktur, khususnya transportasi udara.

"Kalau dalam pandangan kami selaku orang pariwisata, kalaulah bandar udara kita bisa dijadikan sebagai bandara internasional, misalnya dari Kendari langsung Singapura, atau dari Kendari ke belahan negara lain, yakin dan percaya pariwisata kita akan semakin maju," ucapnya.

Organisasi ini kedepannya akan berkolaborasi dengan Pemprov, Pemda, dan instansi terkait guna melakukan `road map` potensi pariwisata Sultra.

Ketua umum GIPI Pusat, Didin Junaedi, usai mengukuhkan pengurus GIPI Sultra mengatakan sejak 50 tahun bergelut mengembangkan sektor pariwisata, perlu perpaduan semua sektor termasuk kerja sama stakeholder dan kedepannya, perlu ada pembaharuan sektor satu ini.

"Pebisnis itu kalau tidak minjam uang ke bank itu bukan pebisnis namanya, orang bisnis itu urusannya pasti bank, jadi bank juga bisa melirik sektor pariwisata,? kata Junaedi.

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024