Baubau (Antaranews Sultra) - Pasokan listrik di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, mengalami devisit sekitar 3-4 megawatt, dikarenakan satu unit pembangkit yang ada di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Baruta, Buton Tengah tidak lagi beroperasi.

"Saat ini yang terjadi disistem di Baubau kita ada pemadaman bergilir. Pemadaman ini terjadi diakibatkan salah satu pembangkit yang ada di PLTU Baruta keluar," ujar Manager Bagian Jaringan PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Baubau, Muhammad Minggus, di Baubau, Rabu.

Menurutnya, besaran daya pasokan listrik pada beban puncak  kurang lebih 27 megawatt tidak sebanding dengan kemampuan Baubau yang sekitar 23 megawatt, sehingga kekurangan satu unit pembangkit berkapasitas 6 megawatt dengan memiliki 6 poin 1 itu sangat berpengaruh.

"Jadi PLTU Baruta itu ada dua unit pembangkit masing-masing kapasitas 6 MW dengan total dayanya 12 poin 2. Nah dengan keluarnya satu unit itu otomatis di sistem Baubau mengalami devisit," katanya.

Dalam kondisi seperti itu, menurut Minggus didampingi Manager PLN Unit Layanan Pelanggan Baubau Kota, M Yusron Affandi, pemadaman yang mencapai sekitar 3 megawatt sudah termasuk pelanggan-pelanggan data besar.

"Kita di PLN itu sudah terbagi lagi beberapa bagian. Khusus area atau pelaksana pelayanan itu masalah jaringannya, kemudian pembangkitan dan penyaluran bersama dengan Unit Pengatur Beban (UPB) mengatur semua pembangkit yang ada di pola operasi disistem Baubau, baik itu PLTD Baubau, Pasarwajo (Kabupaten Buton) maupun PLTD Baruta," ujarnya.

Ia juga mengatakan, pihaknya saat ini tengah melakukan pemancangan tiang beton jaringan baru untuk mengevakuasi daya listrik pada Pembangkit Listrik Tenaga Minyak Gas (PLTMG) di Kelurahan Kalia-lia, yang mana juga proyek tersebut sementara dalam tahap pembangunan dengan berkekuatan 30 ribu megawatt 

"Jadi kalau tidak ada halangan di tahun 2019, pembangkit yang ada di Kalia-lia bisa beroperasi maka disistem di Baubau akan surplus daya listrik," ujarnya.

Progres pembangunan jaringan baru yang ditargetkan akan rampung awal Desember 2018 itu, tambah dia, pendiriannya telah mencapai sekitar 40 persen dalam dua minggu terakhir ini.

Disamping itu, ia juga memohon maaf kepada seluruh pelanggan PLN dengan adanya pemasangan sistem jaringan baru yang menyebabkan juga terjadinya pemadaman listrik di daerah itu.

"Insya allah kita juga coba meminimalis lokasi-lokasi pekerjaan itu. Misalkan ada lokasi yang bisa kita nyalakan yang daerah pekerjaan itu saja yang kita lokalisir," ujarnya.

Pewarta : Yusran
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024