Kendari (Antaranews Sultra) - Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tenggara terus berupaya untuk menekan angka fertilitas total atau Total Fertility Rate (TFR) di daerah itu.
"Angka TFR di Sultra yakni 2,8 pada 2017 akhir, artinya setiap wanita di Sultra rata-rata melahirkan 2,8 anak selama masa reproduksinya," kata plt Kepala BKKBN Sultra, Mustakim, saat review program KKBPK di Kendari, Rabu.
Ia mengatakan, angka TFR tersebut masih berada di atas rata-rata angka TFR nasional yakni 2,1.
"Meskipun kita tidak mampu mencapai angka 2,1, tetapi paling tidak kita dapat menurunkan sekitar 2,3 atau 2,4 dan itu bisa dicapai lima tahun ke depan," katanya.
Baca juga: BKKBN Sultra gelar review program KKBPK 2018
Dikatakannya, salah satu penyebab sehingga angka TSR di Sultra masih diatas nasional karena kondisi lapangan, antara lain terkait letak geografis daerah kabupaten dan kota yang sulit dijangkau dan minimnya tenaga penyuluh KB.
"Untuk mengantisipasi dari kurangnya tenaga penyuluh KB tersebut maka dilakukan kerja sama dengan berbagai pihak sebagai tenaga penggerak. Kami bekerja sama dengan TNI, tokoh masyarakat, tokoh agama, akademisi dan lain sebagainya, guna membantu memberikan penyuluhan kepada masyarakat terkait program KB dua anak cukup," ujarnya.
Baca juga: Serapan anggaran BKKBN Sultra capai 48 Persen
BKKBN Sultra juga kata Mustakim, berkomitmen meningkatkan kepersertaan KB masyarakat melalui program kampung keluarga berencana (KB).
(T.KR-SPR/B/Z003/C/Z003) 12-09-2018 23:05:10
"Angka TFR di Sultra yakni 2,8 pada 2017 akhir, artinya setiap wanita di Sultra rata-rata melahirkan 2,8 anak selama masa reproduksinya," kata plt Kepala BKKBN Sultra, Mustakim, saat review program KKBPK di Kendari, Rabu.
Ia mengatakan, angka TFR tersebut masih berada di atas rata-rata angka TFR nasional yakni 2,1.
"Meskipun kita tidak mampu mencapai angka 2,1, tetapi paling tidak kita dapat menurunkan sekitar 2,3 atau 2,4 dan itu bisa dicapai lima tahun ke depan," katanya.
Baca juga: BKKBN Sultra gelar review program KKBPK 2018
Dikatakannya, salah satu penyebab sehingga angka TSR di Sultra masih diatas nasional karena kondisi lapangan, antara lain terkait letak geografis daerah kabupaten dan kota yang sulit dijangkau dan minimnya tenaga penyuluh KB.
"Untuk mengantisipasi dari kurangnya tenaga penyuluh KB tersebut maka dilakukan kerja sama dengan berbagai pihak sebagai tenaga penggerak. Kami bekerja sama dengan TNI, tokoh masyarakat, tokoh agama, akademisi dan lain sebagainya, guna membantu memberikan penyuluhan kepada masyarakat terkait program KB dua anak cukup," ujarnya.
Baca juga: Serapan anggaran BKKBN Sultra capai 48 Persen
BKKBN Sultra juga kata Mustakim, berkomitmen meningkatkan kepersertaan KB masyarakat melalui program kampung keluarga berencana (KB).
(T.KR-SPR/B/Z003/C/Z003) 12-09-2018 23:05:10