Kendari  (Antaranews Sultra) - Pelaksana tugas Kepala Perwakilan Badan Kepebdudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tenggara, Mustakim, mengatakan serapan anggaran untuk 2018 masih rendah atau mencapai 48 persen dari total anggaran.
     
"Berdasarkan data kami, baru 48 persen anggaran yang diserap, jangan sampai ke depan kita pusing karena susah menyerap anggaran," kata Mustakim saat membuka acara Forum Singkronisasi Perencanaan Program dan Anggaran tingkat provinsi dan kab/kota se Sultra, di Kendari, Selasa.
    
 Mustakim mengatakan, tugas BKKBN adalah mencapai program kependudukan keluarga betencana dan pembangunan keluarga (KKBPK) atau pengendalian penduduk dan KB.
     
"Tugas ini harus kerja sama antara pusat provinsi dan kab kota, harus singkron, mulai proses perencanaan, pengerjaan dan evaluasi," katanya.
   
Ia berharap, jangan ada yang jalan sendiri masing-masing hirarki tingkatan pemerintah, komunikasi tidak bisa berhenti karena tujuan sama.
     
"Yang terpenting, bagaimana tujuan tercapai, yang saya amati, ada tahapan yang berkaitan, siapa bekerja apa," katanya.
     
Menurut dia, BKKBN di daerah merupakan perwakilan pusat yang menjalankan program pusat, sehingga komunukasi tidak hanya dengan pusat dan kabupaten kota, tetapi termasuk dinas terkait provinsi.
     
Kegiatan yang digelar BKKBN Sultra tersebut diikuti 51 peserta dari 17 kabupaten kota yang berlangsung selama tiga hari yakni 11-13 September 2018.

Pewarta : Suparman
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2025