Kendari (Antaranews Sultra) - Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tenggara menggelar Rapat Telaah Tengah Tahun (Review) Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) tahun 2018, bertempat di Kendari, Rabu.
Plt Kepala BKKBN Sultra, Mustakim, saat membuka kegiatan itu mengatakan pengembangan kegiatan prioritas BKKBN memperhatikan sembilan Agenda Prioritas Pembangunan (Nawa Cita) untuk mewujudkan visi dan misi pembangunan di era kepemimpinan Presiden Jokowi Tahun 2015-2019.
"Kegiatan review program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga ini adalah pertemuan yang strategis yang dihadiri oleh para stakeholder untuk meningkatkan komitmen, bersinergi dan berkoordinasi agar mencapai target sasaran RPJMN dan renstra BKKBN," katanya.
Ia mengharapkan kepada seluruh jajarannya untuk lebih bekerja keras dan lebih optimal lagi agar membuahkan hasil yang maksimal.
"Saya mengharapkan kepada seluruh jajaran BKKBN untuk lebih bekerja keras dan lebih optimal lagi agar membuahkan hasil yang maksimal, untuk itu ada beberapa program strategis yang harus dilakukan diantaranya, perlunya penguatan dari sisi advokasi dan komunikasi, informasi serta edukasi tentang program kependudukan, keluaga berencana dan pembangunan keluarga," katanya.
Ia juga menyebutkan, serapan anggaran BKKBN Sultra mencapai 48 persen dari 50 persen total anggaran yang seharusnya atau belum maksimal di 2018.
"Angka tersebut bukan penurunan melainkan belum mencapai maksimal yang seharusnya 50 persen, meski angka 48 persen belum rasional. Kita tetap optimis bisa mencapai minimal angka 90 persen, karena memang target penyerapan anggaran ini biasanya yang kita gelontorkan di masing-masing kabupaten/kota itu surat pertanggungjawaban tidak gampang," katanya.
Mustakim mengajak OPD terkait agar mendorong program KKBPK masuk dalam RPJM di kabupaten/kota di Sultra guna mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah.
"Harapan kita dari review ini bisa merumuskan target pencapaian program maksimal dan peningkatan kampung KB," katanya.
Plt Kepala BKKBN Sultra, Mustakim, saat membuka kegiatan itu mengatakan pengembangan kegiatan prioritas BKKBN memperhatikan sembilan Agenda Prioritas Pembangunan (Nawa Cita) untuk mewujudkan visi dan misi pembangunan di era kepemimpinan Presiden Jokowi Tahun 2015-2019.
"Kegiatan review program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga ini adalah pertemuan yang strategis yang dihadiri oleh para stakeholder untuk meningkatkan komitmen, bersinergi dan berkoordinasi agar mencapai target sasaran RPJMN dan renstra BKKBN," katanya.
Ia mengharapkan kepada seluruh jajarannya untuk lebih bekerja keras dan lebih optimal lagi agar membuahkan hasil yang maksimal.
"Saya mengharapkan kepada seluruh jajaran BKKBN untuk lebih bekerja keras dan lebih optimal lagi agar membuahkan hasil yang maksimal, untuk itu ada beberapa program strategis yang harus dilakukan diantaranya, perlunya penguatan dari sisi advokasi dan komunikasi, informasi serta edukasi tentang program kependudukan, keluaga berencana dan pembangunan keluarga," katanya.
Ia juga menyebutkan, serapan anggaran BKKBN Sultra mencapai 48 persen dari 50 persen total anggaran yang seharusnya atau belum maksimal di 2018.
"Angka tersebut bukan penurunan melainkan belum mencapai maksimal yang seharusnya 50 persen, meski angka 48 persen belum rasional. Kita tetap optimis bisa mencapai minimal angka 90 persen, karena memang target penyerapan anggaran ini biasanya yang kita gelontorkan di masing-masing kabupaten/kota itu surat pertanggungjawaban tidak gampang," katanya.
Mustakim mengajak OPD terkait agar mendorong program KKBPK masuk dalam RPJM di kabupaten/kota di Sultra guna mendapatkan dukungan dari pemerintah daerah.
"Harapan kita dari review ini bisa merumuskan target pencapaian program maksimal dan peningkatan kampung KB," katanya.