Kendari (Antaranews Sultra) - Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tenggara pada triwulan II-2018 mencapai 6,09 persen, turun dibanding tahun sebelumnya yang tercatat 6,87 persen.

Kepala BPS Sultra, Moh Edy Mahmud di Kendari, Senin mengatakan, seluruh kategori perekonomian Sultra tahun 2018 mengalami pertumbuhan positif, terutama pada sektor pertanian, pertambangan dan sektor jasa konstruksi.

Ia mengatakan, dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha konstruksi sebesar 9,42 persen. Dari sisi pengeluaran, dicapai oleh komponen ekspor barang dan jasa yang tumbuh sebesar 87,87persen.

Ekonomi Sulawesi Tenggara triwulan II-2018 tumbuh sebesar 7,18 persen lebih tinggi bila dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar minus 6,42 persen (q-to-q).

"Dari sisi produksi, hal ini disebabkan oleh meningkatnya aktivitas konstruksi sebesar 14,47 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran, disebabkan oleh pertumbuhan komponen konsumsi pemerintah (PK-P) sebesar 24,75 persen.," ujar Edy Mahmud.

Sementara dari sisi produksi, lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan memberi kontribusi paling dominan terhadap PDRB Sulawesi Tenggara, sebesar 23,99 persen.

Sedangkan dari sisi pengeluaran, kontribusi paling dominan terjadi pada komponen pengeluaran konsumsi rumah tangga (PK-RT) sebesar 49,50 persen.

"Artinya bahwa dari 17 kelompok pertumbuhan ekonomi yang dicatat, semua tumbuh positif walaupun ada beberapa sektor yang cukup menonjol pertumbuhannya yakni pertanian, pertambangan, konstruksi, Informasi dan komukasi serta transportasi dan pergudangan," katanya.

Terkait mengenai Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Sulawesi Tenggara pada triwulan yang sama 2018, Edy mengatakan mencapai sebesar 125,92 lebih, atau tinggi dibanding triwulan sebelumnya.

Meningkatnya kondisi ekonomi konsumen pada triwulan II-2018 utamanya didorong oleh peningkatan pendapatan rumah tangga, tidak berpengaruhnya inflasi terhadap tingkat konsumsi, serta volume konsumsi barang/jasa yang meningkat.

"Dengan demikian, nilai ITK Sulawesi Tenggara pada triwulan III-2018 diperkirakan sebesar 96,54, artinya kondisi ekonomi konsumen diperkirakan akan menurun," tutupnya.

(T.A056/B/S025/C/S025) 06-08-2018 17:54:45

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : M Sharif Santiago
Copyright © ANTARA 2024