Kendari (Antaranews Sultra) - Dinas Lingkungan Hidup Kota Baubau, Sulawesi Tenggara akan menggandeng sekolah-sekolah untuk mengurangi produksi sampah di tempat pembuangan akhir.?

"Saat ini produksi sampah di Kota Baubau telah mencapai 100 ton per hari dan tidak mampu lagi ditampung di tempat pembuangan akhir (TPA). Sehingga dengan melibatkan sejumlah sekolah yang sekaligus mengedukasi pelajar produksi sampah bisa berkurang," kata Kepala Dinas Lingkungan HidupKota Baubau, Wa Ode Narhat melalui pesan WhatsApp di Kendari, Senin.

Ia mengatakan, ?keterlibatan anak sekolah dalam upaya mereduksi sampah sangatlah dibutuhkan, karena hal itu dapat memberi pelajaran tersendiri bagi siswa untuk mencintai lingkungan dan membudayakan hidup bersih tanpa sampah.

"Saat ini kita akan sosialisasi ke sekolah-sekolah agar sampah jangan dianggap remeh karena sebagian masih bernilai uang, sehingga perlu kita kerja sama dengan Dinas Pendidikan," kata Wa Ode Narhat.

Para siswa nantinya juga diimbau untuk menukar sampah yang masih dapat dikelola ke bank-bank sampah untuk ditukar dengan rupiah sehingga dapat bernilai ekonomi dan sekaligus bisa menambah pundi-pundi uang jajan siswa.

"Saat ini sedikitnya ada delapan bank sampah yang telah siap memilah dan membeli sampah milik masyarakat untuk ditukar dengan uang," tuturnya.

Narhat juga menambahkan, pemkot Baubau juga masih mengupayakan penambahan armada sampah dan pembangunan bang sampah serta gedung pengomposan untuk ?meminimalkan persampahan yang jumahnya terus meningkat tiap tahun.

? ?Adapun armada pengangkut sampah yang tersedia di DLH Baubau terdiri dari ?dump truk ?21 unit, mobil pickup tiga unit dan jenis lainnya mencapai 30 unit serta didukung oleh 316 lebih personel kebersihan Kota.

"Jadi dalam waktu singkat ini kita juga akan mendapatkan bantuan satu unit mobil truk pengangkut sampah bersumber dari dana alokasi khusus (DAK)," tutupnya.



 

Pewarta : Abdul Azis Senong
Editor : Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024